POSMETROMEDAN.com – Mengabdi selama 38 tahun sebagai anggota Polri, bukan waktu yang sedikit bagi AKBP (purn) Andreas Karo-Karo Ketaren, SH yang genap usia ke 58 Tahun Juni lalu.
Dimasa purna bakti jabatan, putra Karo kelahiran 1964 itu terlibat akrab dengan para warga Kabupaten Karo, sembari bernostalgia dan menikmati kehidupan dikampung halamannya sendiri, di desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo.
Selain mengisi kegiatan barunya setelah memasuki masa pensiun sebagai petani, Ayah dari dua orang anak tersebut mengaku pengalaman rohaninya yang menuntunnya selama 38 tahun berkarir di Kepolisian Republik Indonesia
“Ya, sebagai seorang manusia pastinya kita pernah menyimpang, namun hal itu juga yang mengubah keadaan dan memperkuat segala sesuatunya dengan percaya padaNYA. Meski terkadang pandangan saudara, teman, keluarga berbeda, namun pada kenyataannya saya merasakan berkat yang begitu besar dariNYA. Dengan berkat itu saya takutkan dan ingin sekali berguna bagi banyak orang,” kata suami dari Bassriani Br Sembiring, SE ini, Selasa (6/11/2022) kemarin.
Dimassa pensiun, Putra kedua dari enam bersaudara dari pasangan alm. (purn) TNI T. Karo-Karo dan Alm Setia Malem Beru Bangun lebih terlihat aktif menjajaki persoalan-persoalan sosial ditengah masyarakat Kabupaten Karo dengan melakukan kunjungan-kunjungan ke berbagai desa yang tersebar di 17 Kecamatan.
Dengan mendekatkan diri ketengah masyarakat, sebagai bagian bentuk pengabdian dirinya di masa purna bakti. Diuraikan, dengan sikap sederhana, beliau menjelaskan tidak punya ambisi dan mengaku tidak memiliki apa-apa.
Namun, ketika ditanya untuk pengabdian di Tanah Karo, Eks Danki 4 Den A Brimob Polda Sumut 2002 dengan lantang berucap akan mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.
“Saya tidak ada ambisi apa-apa dan tidak punya apa-apa, dan pastinya sebagai wujud pengabdian itu, saya mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi,” ujarnya saat ditemui di rumah tinggalnya Desa Gurukinayan.
“Dalam perjalanan karir saya selama 38 tahun di kepolisian, pegangan saya adalah pengalaman rohani. Saya selalu dibantu oleh Tuhan dan dijawab melalui manusia. Itulah yang menuntun kehidupan , hingga membuat saya berjalan dan berjalan, dan luar biasa mukzijat Tuhan,” tuturnya. (*)
Reporter: Marko Sembiring
Editor: Maranatha Tobing