POSMETRO MEDAN – Rencana Bimtek diduga hanya modus hanya untuk memploroti anggaran, yang dilakukan puluhan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang digagalkan PJ Bupati Deliserdang Wiriya Al Rahman.
Sumber di lingkup Pemkab Deliserdang menyebutkan, Wiriya beralasan bahwa kegiatan itu tidak perioritas dimana saat ini lebih diutamakan anggaran pada hal hal yang sifatnya urgent. Wiriya juga dikabarkan terkejut dengan hal ini hingga bimtek itu tak di diizinkannya.
” Informasinya ada 34 orang yang mau berangkat bimtek, terdiri dari bendahara dan kepala tata usaha. Beberapa orang kepala tata usaha juga mau ikut katanya pelatihan Loka Karya yang diselenggarakan Asosiasi Dinas Kesehatan 5-7 November,” ucap Sumber 5/11/2024.
Padahal para pegawai ini diduga sudah bekerja sama dengan vendor travel yang akan memberangkatkan mereka sekaligus penyediaan pemandu wisata untuk jalan jalan ke sejumlah tempat wisata di Jogyakarta, Jawa Tengah. Dengan perkiraan dana puluhan juta perorang hampir 50 orang rencana berangkat. Namun PJ Bupati tak mengizinkan para oknum Pegawai Dinkes ini menghamburkan anggaran.
” Ada skala prioritas untuk penggunaan anggaran, saya tidak setuju itu. Bimtek perlu untuk meningkatkan kemampuan namun belum jadi prioritas utama saat ini,” ujar Wiriya.
Saat ini, Dinas Kesehatan terutama sejumlah Puskesmas sedang dalam masa disorot publik terkait kasus bergulir di Tipikor Polresta Deliserdang.
Belasan kepala puskesmas maupun bendahara satu persatu digilir Polisi untuk memberikan keterangan seputar penggunaan Dana Alokasi Khusus ( DAK) tahun 2023 untuk Biaya Operasional Kesehatan ( BOK) Puskesmas nonfisik dengan nilai milyaran rupiah yang diduga terindikasi dikorupsi.( Wan)
EDITOR : Rahmad