Posmetromedan.com – Musibah pohon menimpa rumah pada Selasa (21/5/2024) di Situmba, Sipirok, menyisakan cerita duka. Pasalnya, M Rajab Harajap (8) seorang anak korban bencana alam itu, masih dalam keadaan koma (kritis), dan belum ditangani secara maksimal. Karena tersandung ketersediaan biaya.
Muharram Siregar (35), tulang (paman) dari korban pada wartawan menuturkan, sejak berangkat Selasa malam hingga tiba di salah satu RS di Kota Medan, Kamis (23/5/2024) sore, kondisi korban masih kritis (koma). Dianya belum mendapat penanganan serius, karena tehalang biaya.
“Belum ditangani. Masih koma. Kata pihak rumah sakit disini (Medan), harus ada biaya,” ucapnya lewat telpon.
Sambil dibarengi tangis sesunggukan Muharram menyebut, dia mendampingi korban yang merupakan keponakannya menuju RS di Medan, atas rujukan dari RSUD Tapsel. Namun, sesampainya di RS itu, status korban yang disertai berkas BPJS justru dipermasalahkan alias tidak diterima.
“Kami tak punya biaya. Rajab masih koma. Entah bagaimanalah ini akhirnya. Mudah-mudahan ada solusinya,” ujarnya.
M Rajab Harahap (8) adalah salah satu korban dari musibah pohon tumbang yang menimpa rumah mereka di Situmba (Selasa (21/5/2024) malam.
Selain M Rajab, ibunya Erni Sahwani Siregar (26) juga jadi korban dan meninggal dunia pada musibah itu. Bahkan ayah Akgir Harahap (30) juga mengalami fraktur (patah) tulang dan juga masih kritis.
Satu satunya yang selamat dan bencana itu adalah adiknya Akipah Naila Harahap (3) dan saat ini dirawat opungnya (neneknya) di Desa Sialagundi Sipirok.
Nur Asyiah Pohan (57) opung dari M Rajab Harahap juga berharap, ada solusi dari siapa saja untuk membantu penanganan cucunya yang sedang berada di salah satu RS di Kota Medan.
“Sedih rasanya. Kami masih sangat berduka atas keperian mamaknya. Tetapi kabarnya dia belum ditangani dan masih koma. Bagaimanalah cucu ku itu disana,” ungkap Aisyah sedih. (*)
Reporter: Amran Pohan
Editor: Maranatha Tobing