Sengketa Lahan, Kakek 74 Tahun Tewas Dibunuh Keponakan

oleh

EMPAT LAWANG – Diduga cekcok karena masalah lahan, dua orang laki laki yang masih memiliki hubungan kerabat di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel), terlibat perkelahian dengan senjata tajam. Akibatnya, satu orang tewas dan seorang lagi terluka parah.

Korban yang tewas bernama Ahmad Badai Sugara, warga Desa Tanjung Kupang Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang. Kakek berusia 74 tahun itu meregang nyawa di di tangan keponakannya Hasan Kasim (50). Sementara kondisi Hasan kritis karena luka parah.

BACA JUGA..  Balap Liar, 6 Motor Diangkut 

Menurut warga, kejadian yang berlangsung singkat pada Selasa (9/7/2019) menjelang malam ini tak banyak diketahui warga. Keduanya berduel di area persawahan yang tak jauh dari desa setempat.

Korban ditemukan tewas di tempat kejadian dengan penuh luka bacokan, mulai dari kepala, leher, dan pada bagian punggungnya, Sementara pelaku juga mengalami luka bacokan. Pelaku masih mendapat perawatan tim medis RSUD Empat Lawang karena luka parah.

Istri korban, Yuyu Yuliani mengatakan, dia mengetahui suaminya berkelahi dengan Hasan dari tetangganya. Saat kejadian, dia sedang di rumah. “Mereka ini masih saudara. Saya tahu setelah dengar suara ribut-ribut dari warga dan langsung ke sana,” ujar Yuyu Yuliani.

BACA JUGA..  Sat Narkoba Polres Simalungun Ringkus Dua Pengedar Narkoba, Sita Sabu 71 Gram Lebih

Kapolsek Tebing Tinggi Polres Empat Lawang Komisaris Polisi Suhardiman menjelaskan, informasi dari warga, koban ditemukan tewas pada Selasa sore, sekitar pukul 15.00 W IB. Polisi langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

“Sampai di TKP, kami bisa pastikan bahwa korban sudah terbunuh. Hasil keterangan sementara, diduga pelakunya ini bernama Hasan Kasim. Keduanya masih bersaudara,” ujar Kompol Suhardiman.

BACA JUGA..  Dukun Cabul di Labuhanbatu Utara  Gabung Grup Gay

Suhardiman mengatakan, menurut keterangan warga, perkelahian dua pria itu dipicu masalah konflik tanah. Namun, polisi masih menyelidiki untuk mengetahui penyebab pastinya.

“Untuk sementara motifnya ini masalah tanah, namun ini kami perdalam lagi dengan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui betul tentang kasus pembunuhan tersebut,“ katanya.(ines)