Posmetromedan.com – Abetnego Panca Putra Tarigan kelahiran 1976 yang selama ini mengabdikan diri sebagai Kepala Beputi II Kepala staf Kepresidenan bidang pembangunan manusia di kantor Kepresidenan Republik Indonesia sejak 2019 sampai, sekarang turun gunung mengatasi kemunduran Kabupaten Karo baik dari SDM maupun SDAnya.
Keseriusan Pria kelahiran Siantar tersebut ingin membangun kabupaten karo dibuktikannya dengan mengikuti kontestan Pilkada Kabupaten Karo pada 27 Nopember 2024 dengan harapan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi motor pendukung pencalonannya ke KPUD Kabupaten Karo pada 28 Agustus 2024 mendatang.
Tempatnya pada Jum’at 17 Mei 2024 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melalui Badan Pemenangan Pemilu partai tersebut menerima pendaftaran dan dinyatakan telah melengkapi berkas pendaftaran bakal calon bupati karo untuk selanjutnya akan dilakukan verifikasi publik dan hasilnya akan di kirim ke DPD untuk diteruskan ke DPP PDIP.
Rangakaian acara penyerahan berkas pendaftaran dilanjutkan dengan wawancara yang dipandu , Ikuten Sitepu ketua bapilu partai berlambang banteng itu yang didampingi Suryadi Purba, dan Pujiati Br Ginting.
Dalam sesi wawancara tersebut dihadapan pengurus dan fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Abetnego Panca Putra Tarigan menyatakan keseriusannya untuk mengikuti kontestan Pilkada Karo dan kesiapannya untuk mengikuti tahapan penjaringan yang dilakukan oleh partai serta bersedia memenuhi segala kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan partai untuk memenangkan kontestasi mendatang.
Setelah usai acara penyerahan berkas pendaftaran kepada sejumlah wartawan Abetnego menyampaikan untuk pendamping dirinya dalam memajukan kabupaten karo berharap agar segera menemukan sosok yang memiliki pandangan serupa untuk bersama-sama membangun kabupaten karo bekerja mulai dari hulu ke hilir.
“Jika masyarakat karo memberi amanah tentunya saya dan wakil nanti nya akan melakukan reformasi birokrasi karena harus memastikan birokrasi ini profesional dan fokus berorientasi kepada pelayanan karena harus diingat bahwa reformasi birokrasi banyak sekali tantangan dan kendalanya, kemudian yang kedua bagaimana menciptakan SDM unggul kita tahu bahwa banyak putra-putri karo hampir 80% itu adalah milenial yang sangat bergantung pada dunia pendidikan, ketiga penguatan pertanian dan pariwisata kita karena kita tahu 80% pertanian dan 20% didukung oleh para wisata dan usaha-usaha lain,”.
“Kemudian yang terakhir tentu sangat penting sekali infrastruktur, harus ingat bukan hanya jalan tetapi juga memastikan akses air bersih karena kita punya tantangan stunting ataupun gizi buruk yang sangat dipengaruhi dengan bagaimana masyarakat kita punya air yang cukup untuk sanitasi,” ujarnya.(*)
Reporter: Marko Sembiring
Editor: Maranatha Tobing