JAKARTA | Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dinilai gamang dengan belum mendeklarasikan gerbongnya untuk mendukung pencapresan Jokowi. Sialnya, di lain sisi justru terkesan ngebet ingin menjadi cawapres Jokowi.
“Cak Imin ngebet tapi gamang. Kami di Golkar pun juga sedang mempertimbangkan aspirasi yang masuk dari bawah struktur partai yang menginginkan agar Airlangga Hartarto diusung sebagai Cawapres,” imbuh Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Dolly Kurnia Tanjung, melalui siaran pers yang dilansir situs resmi CNN, Selasa (17/4) kemarin.
Masih menurut Dolly, Jiika Cak Imin berniat menjadi pendamping Jokowi, PKB harus mendeklarasikan diri sebagai partai pengusung Jokowi terlebih dahulu. Kemudian mencari kesepakatan bersama-sama dengan partai lain mengenai cawapres Jokowi.
“Maka yang harus dilakukan adalah bergabung dan membangun komunikasi yang intensif dengan sesama partai politik pengusung Jokowi untuk membicarakan cawapres, termasuk pencalonan Muhaimin. Seperti yang sudah dilakukan Golkar, NasDem, Hanura, PDIP, PPP, Perindo, dan PSI,” sambung Dolly menegaskan.
Dengan demikian masih Dolly katakan, partai politik atau gabungan partai politik lah yang menentukan siapa pasangan yang akan diusung bersama-sama. Penentuan siapa yang akan diusung itu diambil melalui kesepakatan bersama. Dolly lalu menambahkan, bahwa sejauh ini partai politik pengusung Jokowi belum membicarakan nama cawapres. Masing-masing partai politik masih mengkaji, menimbang dan menyusun berbagai opsi. Salahsatu opsi yang dimaksud yakni mempersiapkan cawapres dari internal masing-masing partai.
“Bukan bermanuver terus di wilayah wacana publik. Kecuali kalau Muhaimin dan PKB sudah berketetapan hati ingin menjadi cawapres dari capres selain Jokowi. Sepertinya Muhaimin ngebet benar dan sudah tidak sabar untuk menjadi Wakil Presiden,” tutup Dolly. (Cnn/ung)