POSMETRO MEDAN – Pembangunan hunian tetap (Huntap) relokasi tahap III yang diperuntukkan kepada pengungsi korban erupsi Sinabung, yang telah rampung pembangunannya pada tahun 2020 lalu di Siosar Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumut hingga kini tak kunjung dapat di huni para pengungsi Sinabung
Sebanyak 892 unit rumah yang diperuntukkan bagi warga Desa Sigarang-garang, Desa Sukanalu, Desa Mardinding dan Dusun Lau Kawar, hingga kini belum juga ditempati karena berbagai persoalan yang tak dapat diatasi oleh Bupati Karo dan jajarannya
Selain hunian tetap berkisar 500 hektar lahan usaha tani (LUT) yang dijanjikan pemerintah, untuk dijadikan lahan bercocok tanam, itupun belum juga terealisasi peruntukannya
Warga pengungsi menuding, jika pemerintah daerah atau Bupati Karo Cory Sebayang dan peran serta wakil rakyat DPRD Karo dipertanyakan karena terkesan sengaja menelantarkan masyarakat pengungsi hingga bertahun – tahun lamanya sehingga huntap yang dijanjikan tersebut menjadi terbengkalai tak terawat
“Bayangkan saja, sudah berapa tahun kami dibiarkan seperti ini. Lahan bercocok tanam tak ada, darimana kami ambil makan kami setiap hari,” ujar Beru Sembiring, Kamis ( 9/1/2025) di Siosar kepada wartawan.
Ia menyebut, warga pengungsi dari Desa Sukanalu yang berjumlah lebih kurang 420 kepala keluarga, tinggalnya berpisah-pisah. Disebabkan juga, dengan fasum seperti gereja, sekolah dan puskesmas belum ada disediakan di Siosar.
“Kami yang sekarang tinggal disini hanya 30 kepala keluarga, yang lainnya masih di desa dan ada juga di Kabanjahe. Sudah rumahnya tak layak, ditambah lagi lahan usaha tani yang gak ada. Sampai kapan kami hidup begini,” keluhnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Sigarang-garang, kondisi rumah pengungsi terlantar dan bersemak bahkan ada empat unit yang terbakar huntap desa Mardingding terkesan pembicaraan oleh pemerintah kabupaten karo tanpa adanya perbaikan
Untuk diketahui, huntap relokasi tahap III Desa Sukanalu berjumlah sekitar 420 unit , Sigarang-garang 248 unit, Mardinding 258 unit dan Dusun Lau Kawar 18 unit.
Juga diketahui lahan pertanian seluas 480, 11 hektar bagi pengungsi yang dikerjakan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Karo, masih terkendala masalah/klaim warga Desa Pertibi Lama.
Dari penuturan beberapa warga mereka diminta menandatangani surat pernyataan menerima rumah dengan kondisi baik dengan memberikan uang sebesar Rp 1,5 juta sebagai biaya perawatan rumah.
“Kami sudah capek dan merasa heran, masa penanganan pengungsi tahap III tak kunjung selesai. Sudah berapa tahun, apa sebenarnya yang terjadi. Anggota DPRD Karo yang selalu mengklaim wakil rakyat,tapi semua diam seakan semua baik baik saja” tutup warga Desa Sukanalu, Sigarang-garang, Mardinding dan Dusun Lau Kawar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karo,Juspri Nadeak ,Kamis (9/1/2025) belum dapat terkonfirmasi terkait kendala berlarut -larutnya penanganan pengungsi Sinabung tahap tiga,via WhatsApp nya juga tak mendapatkan tanggapan
Sekedar mengingatkan, biaya Land Clearing penyiapan LUT pengungsi relokasi tahap III sebesar Rp17.678.708.787 yang ditampung pada APBD TA 2020 dengan perusahaan pemenang/pelaksana yakni PT Mega Mulia Mas.(mrk)
EDITOR: Rahmad