posmetromedan.com – Militer Rusia membombardir pasukan antipemerintah di Suriah untuk mengusir para pemberontak yang melancarkan serangan besar-besaran di kota Aleppo.
Oposisi Suriah dan sekutu-sekutu mereka yang didukung Turki, telah mencapai kota kedua Suriah tersebut pada hari Jumat (29/11/2024), melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah yang didukung Iran dan Rusia.
Pertempuran tersebut merupakan salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir selama perang saudara di Suriah.
“Angkatan udara Rusia melakukan serangan roket-bom terhadap peralatan dan pasukan kelompok bersenjata ilegal, titik kontrol, gudang, dan posisi artileri teroris,” demikian laporan kantor-kantor berita Rusia.
“Operasi untuk mengusir agresi para ekstremis terus berlanjut,” kata Oleg Ignasyuk, wakil kepala pusat rekonsiliasi Rusia kepada media pemerintah Rusia.
Pada hari Sabtu (30/11/2024), otoritas Suriah menutup bandara di Aleppo dan semua jalan menuju kota itu. Ini dilakukan seiring kelompok pemberontak yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan mereka telah mencapai jantung Aleppo.
Dilansir Reuters dan Al-Arabiya, Sabtu (30/11/2024), para petempur oposisi, yang dipimpin oleh kelompok militan oposisi Hayat Tahrir al-Sham, melakukan sweeping mendadak melalui kota-kota yang dikuasai pemerintah minggu ini. Dan mereka berhasil mencapai Aleppo hampir satu dekade setelah dipaksa keluar dari kota itu oleh pasukan pemerintahan Assad dan sekutunya.
Moskow adalah pendukung militer terpenting bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad, khususnya dalam menghadapi pasukan pemberontak selama perang saudara di Suriah.
Rusia telah menjanjikan bantuan militer tambahan kepada Damaskus untuk menggagalkan pemberontak, kata dua sumber militer Suriah kepada Reuters. Disebutkan bahwa peralatan-peralatan baru akan mulai berdatangan dalam 72 jam ke depan.(dtk)