POSMETRO MEDAN – Warga Kelompok Tani Mekar di Desa Lengau Seprang Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk tanaman bersubsidi dari Pemerintah. Mereka menduga hingga saat ini ada pemain pada pelaku pendistribusi atau penyediaan pupuk bersubsidi bagi petani di Kabupaten Deliserdang.
Sunardi salah seorang petani mengatakan sudah lama petani di Kecamatan Tanjung Morawa mungkin didaerah lain juga mengalami hal yang sama betapa sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi dan pestisida.
” Petani selalu dipersulit dengan persyaratan tetek bengek untuk mendapatkan pupuk subsidi dan pestisida, kita tidak perlu pencitraan kalau ada pejabat datang semua dikondisikan. Petani ini perlu dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan hasil panen,” ucapnya. Minggu 8/12/2024.
Menanggapi hal itu, Sekertaris Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang Mahyudin mengatakan untuk pendistribusian pupuk subsidi telah diatur dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan ) dan memang pupuk subsidi hanya bisa disalurkan oada petani yang tergabung dalam kelompok itu, jadi tidak semua petani bisa menerima pupuk subsidi.
” Untuk tahun 2024 Deliserdang memiliki 15,890 ton pupuk NPK dan 20.835 ton pupuk urea, sampai sekarang belum semua disalurkan ke petani yang terdaftar dalam Gapoktan,” ungkapnya.
Mahyudin menambahkan, untuk persyaratan semua itu dianjurkan pada kios kios penyalur pupuk subsidi dengan melihat persyaratan yang sudah ditetapkan.
” Jadi, kalau petani mau melengkapi semua persyaratan yang disampaikan penyalur pupuk subsidi tentu tidak akan dipersulit mendapat pupuk subsidi,” ujar Mahyudin.
Orang kedua di Dinas Pertanian Deliserdang ini mengakui kalau hingga saat ini banyak petani Kabupaten Deliserdang yang sudah mengajukan permohonan mendapat pupuk subsidi dan masuk menjadi kelompok tani. Namun nama nama itu tidak muncul saat keluar daftar jatah pupuk.
” Kami sudah mengusulkan ke Kementrian Pertanian untuk membuka aplikasi pendaftaran baru bagi petani di Kabupaten Deliserdang,” pungkasnya.( Wan)
EDITOR : Rahmad