DPO Pembunuhan Ketua PAC IPK Diciduk

oleh
oleh
DPO: Salah satu DPO kasus pembunuhan Ketua PAC IPK Batang Serangan, Langkat, ditangkap.

posmetromedan.com – Satu dari dua orang Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Langkat, terkait kasus pembunuhan Ketua PAC IPK Batang Serangan, diciduk. Dia adalah Eka Prawiranta PA (35).

Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Dedi Mirza menyebut jika Eka telah masuk daftar DPO sejak 9 Juli 2023 lalu. “Rilisnya nanti ya, nunggu diperiksa dulu dan saya lapor pimpinan,” ujar Dedi, Senin (12/8/2024).

Diketahui, Eka Prawiranta diduga terlibat dalam pembunuhan Ketua PAC IPK Batang Serangan, Simson Sembiring alias Bagong. Kini polisi masih memburu satu orang lagi yakni Birinda PA alias Ebi.

BACA JUGA..  Saling Kibus, Dua Pemuda Dibekuk Sat Narkoba Polres Dairi

Sebelumnya, Bagong tewas pada saat dua OKP yaitu IPK dan FKPPI bentrok di Dusun II Besadi, Desa Beruam, Kecamatan Kuala, Langkat. Bagong merupakan warga Dusun Sampah Getek, Desa Sei Musam, Kecamatan Batang Serangan, Langkat.

Korban mengalami sejumlah bacokan tangan kiri dan luka bacok pada kaki kiri. Awal bentrokan terjadi bermula saat organisasi kepemudaan FKPPI Langkat menyelenggarakan event Besadi Super Gasstrack 2023 di Dusun Mberlagan, Desa Besadi, Kecamatan Kuala, Langkat.

BACA JUGA..  Pengedar Sabu Dijemput Polisi 

Di mana akses menuju lokasi kegiatan tersebut melewati basis DPD IPK Langkat, yang berada di Desa Beruam, Kecamatan Kuala, Langkat. Dalam waktu yang bersamaan IPK juga mengadakan kegiatan berupa kuda lumping tepat di pinggir jalan raya Dusun II, Desa Beruam.

Kemudian, melihat situasi yang ada, pihak kepolisian sempat berinisiatif memberi pengawalan kepada rombongan FKPPI yang hendak pulang, beserta para pembalap untuk menghindari terjadinya bentrokan.

BACA JUGA..  Eks Bupati Batubara Ditangkap, Polda Sumut Tebang Pilih Kasus P3K di Langkat

“Sekitar pukul 18.35 WIB, rombongan FKPPI yang dikawal pihak kepolisian melintas di lokasi kuda lumping, dan langsung dihadang dan dilempari oleh OKP IPK dan terjadi bentrokan,” ujar Ilham.

Selanjutnya, rombongan anggota FKPPI keluar dari mobil sembari diduga membawa senjata tajam. Namun pihak kepolisian dapat meredam dan menyuruh rombongan FKPPI terus melanjutkan perjalanan.(net)