Kepala BKDSDM Tebingtinggi Janji 21 Hari Kedepan akan Melapor ke Poldasu

oleh
Syaiful Fahri yang juga Kepala BKDSDM Kota Tebingtinggi, korban perusakan rumah dan pelemparan bom molotov, saat konferensi pers bersama wartawan di RM Cindelaras Kota Tebingtinggi. (Ridwan Manurung/Posmetromedan.com)

POSMETROMEDAN.com – Kepala BKDSDM (Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kota Tebingtinggi, Syaiful Fahri, korban teror pengerusakan rumah dan pelemparan bom molotov di Jalan Meranti, Kelurahan Bagelen, Kecamatan Padang Hilir, berharap Polres Tebingtinggi segera menangkap pelaku teror.

Apabila Polres Tebingtinggi tidak sanggup mengungkap kasus yang dialaminya, Saiful Fahri berjanji dalam waktu 21 hari kedepan, kasus yang menimpanya akan dilaporkan ke Polda Sumut di Medan.

Hal itu disampaikan korban saat konferensi pers bersama media cetak, online, dan elektronik, tepatnya di RM Cindelaras, Jalan Gunung Leuser, Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, Senin (15/8/2022) kemarin.

“Kasus yang menimpa saya ini sudah hampir 1 bulan, namun sampai saat ini pelaku tak kunjung jua ditangkap. Jujur saja saya sedikit kecewa terhadap kinerja Polres Tebingtinggi yang dinilai sangat lambat menangani kasus tersebut,” ungkap Syaiful Fahri.

BACA JUGA..  "Pak Ogah" Curi HP Pengemudi Mobil di Gerbang Tol Bandar Selamat

Menurutnya, kasus ini bukan kasus main-main. “Bayangkan saja rumah pribadi saya dilempar oleh botol kaca yang berisi minyak lampu/tanah dengan diikat kain.

“Menurut Polres Tebingtinggi kasus yang menimpa saya ini hanya kasus pengerusakan rumah bukan kasus pelemparan bom molotov, namun saya rasa ini bukan pengerusakan biasa karena pada saat di lokasi ada botol yang berisikan minyak lampu dengan diikat kain, bisa jadi ini adalah bom molotop,” jelas Syaiful Fahri.

Ditambahkan Fahri, setelah dirinya tertimpa kasus seperti ini, tidak ada satupun pejabat Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi yang mendukung dirinya, baik dukungan untuk pengungkapan kasus maupun lainnya.

BACA JUGA..  Korem 022/PT Rilis Penggagalan Peredaran Narkoba 701 Butir Ekstasi

“Mulai dari awal saya kenak kasus teror sampai hari ini sudah mau satu bulan tidak ada dukungan apapun dari rekan-rekan saya sesama pejabat di kantor Pemerintahan Kota Tebingtinggi. Sudah tidak ada kekompakan ataupun apalah itu kita bilang, saya juga bingung. Maunya kalo saya diteror seperti ini, adalah dukungan seperti mendatangi Polres agar supaya kasus saya ini cepat ditangani. Bayangkan saja kalo kasus serupa menimpa mereka bagaimana perasaan mereka,” tegas Fahri.

Ditegaskan Fahri, jika hingga 21 hari kedepan tidak ada perkembangan dari Polres Tebingtinggi tentang kasus yang menimpa dirinya, dirinya akan ke Polda Sumut untuk meminta bantuan, agar kasus ini diambil alih oleh Polda Sumut.

“Sampai hari ini kasus saya masih dalam tahap penyelidikan, hal tersebut sesuai dengan surat yang saya terima dari Polres Tebingtinggi. Namun jika terus seperti ini 21 hari lagi saya akan meminta bantuan oleh Polda Sumut untuk penyelesaian kasus saya ini, karena menurut saya ini marwah”, kata Fahri.

BACA JUGA..  Sempat Dibanting, Siswa SMPN 1 Lubuk Pakam Nyaris Diculik

Menanggapi hal ini, Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi, AKP Junisar Rudianto Silalahi, saat dikonfirmasi wartawan via telpon mengatakan pihaknya sudah bekerja keras untuk berusaha mengungkapkan kasus teror yang menimpa Syaiful Fahri, namun saat ini kasus tersebut dalam tahap penyelidikan.

“Untuk korban kami mohon sedikit bersabarlah, kami terus berupaya semaksimal untuk mengungkap siapa pelakunya teror ini,” kata AKP Junisar Rudianto Silalahi. (*)

Reporter: Ridwan manurung
Editor: Maranatha Tobing