Pucuk Monas Dilapisi Emas 50 Kg, Siapa Penyumbangnya?

oleh

POSMETROMEDAN.com – Monumen Nasional alias Monas menjadi salah satu icon kebanggaan Indonesia yang terletak di jantung kota Jakarta. Tapi tahukah Anda bahwa ada emas seberat 50 kg di pucuk Monas? Dan, siapa penyumbangnya?

Tugu Monas memiliki banyak cerita menarik dalam proses pembangunannya. Mulai dari pemasangan tiang pancang sampai pemasangan emas.

Siapa orang yang menyumbangkan emas di Monas? Seperti dikutip dari detikcom, sejarawan yang juga Ketua Komunitas Historia Indonesia Asep Kambali mengungkapkan memang belum ada literatur pasti terkait siapa penyumbang emas untuk Monas. Namun Muhammad Teuku Markam menjadi salah satu orang yang disebut sebut menyumbangkan emas hingga 28 kilogram.

“Salah satu sumbangan yang paling besar dan berupa emas adalah Muhammad Markam yang memberikan. Pak Markam dari Aceh kurang lebih menyumbangkan 28 kilogram ke Bung Karno,” kata dia saat dihubungi pekan lalu.

Namun dari jumlah sumbangan tersebut belum ditemukan rincian seberapa banyak emas yang digunakan untuk Tugu Monas.

“Apakah semua dijadikan api Monas atau tidak. Karena ada yang menyebutkan juga jika uangnya untuk dibelikan pesawat,” jelas dia.

Menurut dokumen yang bisa dilansir dari situs Perpustakaan PU, ‘Tugu Monas: Laporan Pembangunan’ yang diterbitkan 17 Agustus 1968, dituliskan lidah api di atas tugu Monas berbentuk kerucut setinggi 14 meter, dibuat dari perunggu seberat 14,5 ton yang terdiri dari 77 bagian yang disatukan, kemudian dilapis emas murni seberat lebih kurang 35 kg. Tidak disebutkan dari mana emas itu berasal.

Kemudian demi merayakan ulang tahun emas Republik Indonesia pada 1995, pemerintah saat itu menambah jumlah emas agar genap 50 kilogram.

Kasubbag TU UPK Monas Endrati Fariani mengungkapkan hingga saat ini memang belum bisa dipastikan terkait siapa saja yang menyumbang untuk pembangunan Monas.

Saat pengelola Monumen Nasional mengelola 2 situs atau kawasan cagar budaya, yaitu Kawasan Monumen Nasional dan Monumen Proklamator.

Pembangunan kedua monumen tersebut bertujuan untuk mengenang dan mengabadikan kebesaran perjuangan Kemerdekaan Bangsa. (bbs/red)