IMALUNGUN | MU- Menghadapi aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet, Luhut Binsar Panjaitan gelagapan. Terbukti dari emosi yang tak bisa dikontrol Menko Kemaritiman itu hingga mengeluarkan kata-kata kasar di hadapan masyarakat serta keluarga korban kapal tenggelam di perairan Danau Toba.
Keributan kedua tokoh nasional ini sekejap saja menyebar bahkan viral ke belbagai penjuru media sosial, elektronik, koran-koran bahkan sejumlah televisi nasional dan bisa jadi media mancanegara. Masing-masing kedua sosok nasional, ini mendapat penilaian berbeda-beda dari masyarakat. Terutama masyarakat internet (warganet) di segala penjuru negeri. Pro dan kontra tentu tak bisa dielakkan karena keduanya, berada pada posis yang mewakili situasi yang berkembang sekarang.
Keributan itu meledak ketika Ratna Sarumpaet, protes atas keputusan pemerintah yang menyudahi kegiatan upaya evakuasi bangkai KM Sinar Bangun berikut 160 an jenasah yang terdeteksi di kedalaman 450 meter di dasar perairan Danau Toba. Menurut Ratna, kebijakan keputusan menghentikan upaya evakuasi amat memalukan. Bahkan, pemerintah dianggapnya tak lagi memiliki rasa kemanusiaan dengan membiarkan ratusan jenasah berserakan di dasar danau. “Saya bisa mengadu ke PBB kalau ini (evakuasi) dihentikan. Dengan membayar Rp68 juta terus kalian anggal ini selesai? Kemon,” cibir Ratna.
Sungguh di luar dugaan, Luhut B Panjaitan yang sejak awal terpancing emosi dengan kehadiran Ratna di lokasi tenda penampungan, meluapkannya dengan lontaran kalimat tak elok kepada Ratna. Bahkan, Luhut dengan ringan menyebut Ratna dengan sebutan ‘Kau’ sekalipun secara usia Luhut memang lebih tua, tapi sebutan itu terdengar kasar bila dilontarkan oleh pejabat setinggi Luhut. Lebih naif lagi, Luhut tak segan mengusir Ratna dari lokasi. Sungguh sikap Luhut tak menggambarkan kenegarawananannya.
Tapi tak semua berpendapat itu bisa diterima semuanya. Ada juga yang tak setuju. Kehadiran Ratna, dianggap hanya mencari sensasi. Di tengah duka yang masih menyelimuti keluarga para korban, tak seharuanya terjadi keributan. Tapi apa mau dikata. Keributan keduanya kini merembet pada keributan warganet yang menghiasi jejaring sosial facebook, whatsapp dan lain sebagainya.
Apa pun makna dari pro dan kontra itu, rakyat jugalah yang menilai mana yang bijak dan mana yang tidak. Berikut video-video yang tersebar di jejaring media sosial terkait pertengkaran mulut antara Ratna dan Luhut. (Ung)