POSMETRO MEDAN – Sejumlah Pekerja Migran Indonesia ( PMI) asal Sumatera Utara mengaku tidak cemas dengan informasi maraknya aksi kekerasan didapat para pekerja migran asal Indonesia di luar negeri terutama di Kamboja. Para pekerja migran itu menjadi korban perdagangan orang dan akhirnya ada yang terjuumus dalam bisnis jual beli ginjal.
Mendengar hal ini, sejumlah calon pekerja migran Indonesia yang hendak berangkat bekerja keluar negeri mengaku biasa saja, mereka malah menyebutkan bahwa kerja di luar negeri justru lebih menjamin masa depan. Karena upah yang didapat disana jauh lebih tinggi dari upah bekerja di Indonesia.
” Kami tidak ke Kamboja, tapi kerja kilang di Malaysia. Lagi pula kalau yang kerja di Kamboja itu juga tak jelas kerja apa dan berangkat juga melalui agen pelancong atau jalur ilegal. Kalau kita dari perusahaan PJTKI jadi tidak ada masalah. Justru saya senang bisa kerja di luar negeri, gajinya bisa buat masa depan ditabung. Dibanding kerja pabrik di Indonesia, di luar negeri kalau kita lembur bisa tiga kali lebih besar gaji di indonesia sebulan, kan bisa kita tabung untuk nanti hari tua beli rumah dan buka usaha,” Ucap Yana Salah seorang Pekerja Migran Indonesia asal Medan Sumatera Utara di Bandara Kualanamu. Senin, 14/4/2025.
Yana mengaku sudah dua tahun bekerja di Kilang (Industri):alat elektronik di Malaysia mengaku sudah bisa menabung buat bangun rumah masa depan dan membiayai hidup orang tuanya.
” Kita sih maunya kerja di negeri sendiri, tapi kerja sekarang di negeri sendiri itu sulit. Gaji juga tiga kali lebih kecil dari upah yang bisa didapat di luar negeri sebagai buruh. Ke luar negeri itu awalnya saja sulit kita harus nyesuaikan diri ngitung pengeluaran dan pendapatan setelah lama lama kebiasa dan tau bahwa diluar negeri ternyata lebih bisa nabung, kalau pulang ke Indonesia bisa beli apa yang kita mau, ngasi orang tua juga,” ucapnya.
Sementara itu, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara membentuk gugus tugas pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang ( TPPO) karena untuk korban terbanyak itu dari Sumatera Utara, PJ Sekda Prop Sumut, Efendi Pohan mengatakan jelang lebaran kemarin ada 186 orang warga Sumut dipulangkan.
” Ini kita tindak lanjuti, siapa yang mengirimnya untuk kerja di Luar Negeri,” ucapnya. ( Wan)
EDITOR : Rahmad