Thailand Banjir, 9 Orang Tewas

oleh
oleh

posmetromedan.com – Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di Thailand selatan menewaskan sembilan orang. Banjir ini membuat lebih dari 13.000 orang mengungsi. Tim penyelamat yang menggunakan perahu dan jet ski saat ini berupaya menjangkau penduduk yang terlantar.

Rekaman media lokal menunjukkan warga mengarungi air keruh setinggi dada dan mobil-mobil terendam di jalan-jalan yang banjir.

“Banjir di delapan provinsi di Thailand selatan telah berdampak pada 553.921 rumah tangga dan menelan sembilan korban jiwa, mendorong berbagai lembaga untuk memobilisasi bantuan mendesak,” kata badan bencana negara itu di halaman Facebook resminya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/11/2024).

BACA JUGA..  37 WNI Dievakuasi dari Suriah

Lebih dari 13.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Tempat-tempat penampungan sementara didirikan di sekolah-sekolah dan kuil-kuil, tambahnya.

Nampa, seorang warga provinsi pesisir Songkhla, mengatakan kepada media Thai PBS bahwa dia khawatir dengan persediaan makanan yang semakin menipis.

“Kami baik-baik saja sekarang, tetapi saya tidak yakin berapa lama kami bisa bertahan dalam kondisi ini,” katanya. Dua rumah sakit di provinsi Pattani yang berdekatan telah menghentikan operasinya untuk mencegah banjir merusak fasilitas medis.

BACA JUGA..  Taipei Siaga Ketat

Sementara itu, di negara tetangga Malaysia utara, hujan telah memaksa evakuasi sedikitnya 80.000 orang ke tempat penampungan sementara minggu ini. Para pejabat bencana di sana mengatakan sedikitnya empat orang telah tewas.

Departemen Meteorologi Thailand telah memperingatkan bahwa “hujan yang sangat deras” dapat terus mempengaruhi beberapa wilayah di selatan negara itu hingga minggu depan.

Pemerintah telah mengerahkan tim penyelamat untuk membantu penduduk yang terkena dampak dan mengalokasikan 50 juta baht sebagai bantuan banjir untuk setiap provinsi.

BACA JUGA.. 

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra mengatakan di platform media sosial X bahwa tujuannya adalah untuk “mengembalikan keadaan normal secepat mungkin”.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim akibat ulah manusia menyebabkan pola cuaca yang lebih intens, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir parah.

Sebelumnya, banjir yang meluas di seluruh negeri itu pada tahun 2011 menewaskan lebih dari 500 orang dan merusak jutaan rumah.(dtk)