posmetromedan.com – Sumut diterjang bencana alam berupa banjir bandang dan longsor menjelang pemilihan gubernur. Sedikitnya 11 orang dilaporkan tewas dan 11 lainnya hilang.
Banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mengakibatkan 2 orang meninggal. Banjir menyapu Desa Sipange, Desa Huta Padang, dan Desa Hurase.
“Peristiwa ini terjadi akibat hujan deras berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat malam,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Terdapat 2 korban meninggal akibat banjir bandang tersebut. Sedangkan puluhan orang mengalami luka-luka. “Korban meninggal dunia telah diserahkan kepada pihak keluarga,” ucapnya.
Sementara itu, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Tapsel, TNI, Polri, dan relawan kebencanaan terus melakukan upaya pencarian, evakuasi, dan pemulihan.
Upaya Penanganan Darurat Posko pengungsian sementara telah didirikan untuk menampung warga terdampak. Tim logistik juga telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air bersih, dan perlengkapan dasar.
Pelayanan kesehatan bagi warga terdampak menjadi salah satu fokus utama, sementara proses perbaikan infrastruktur vital seperti akses jalan dan fasilitas umum terus diupayakan.
Sementara itu, bencana longsor terjadi di Desa Harang Julung, Kecamatan Ulu Sosa, Padang Lawas menyebabkan 4 orang meninggal dunia. Keempatnya yakni Hermandianto (40), Lila Siregar (32), Azra (7), dan Dwi (5 bulan).
“Curah hujan tinggi melanda sekitar lokasi, yang mengakibatkan dua unit rumah warga dan tiga unit warung makan tertimbun tanah longsor yang diduga rumah dan warung tersebut dihuni oleh warga sekitar,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan Mustari,.
Tidak kalah tragis, 10 orang dilaporkan hilang dalam bencana tanah longsor di Tanah Karo. Longsor menerjang wilayah pemandian air panas belerang di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Karo.
“Hingga kini, 10 orang masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor,” kata Kapolres Tanah Karo AKBP Eko Yulianto, Minggu (24/11/2024).
Eko mengatakan peristiwa itu terjadi tepatnya di depan Masjid Al Hidayah, Desa Semangat Gunung, Sabtu (23/11/2024) sekira pukul 18.00 WIB. Longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menerjang daerah tersebut.
Longsor itu mengakibatkan beberapa bangunan rusak, yakni delapan rumah warga, satu bungalow, Masjid Al-Hidayah, serta sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua. Eko menyebut pihaknya bersama dengan BPBD, TNI dan warga setempat masih berupaya mencari para korban.
Adapun korban hilang, yakni Sehat br Surbakti (65), Elia Agustina (50), Ema Sari (26), Eliza Surbakti (4), Pia Surbakti (8), Jihan Selviani (23), Efriandri Surbakti (30), Farhan Nugraha (31) yang merupakan pegawai BRI Tanjungbalai, M Subhan Anas (40) selaku Kepala Unit BRI Tanjungbalai, dan satu orang yang belum diketahui identitasnya.
“Alat berat dari Pemkab Karo dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan. Kami berfokus pada pembukaan akses jalan dan pencarian warga yang diduga masih tertimbun material longsor. Evakuasi dilakukan secara hati hati untuk meminimalkan risiko longsor susulan,” ujarnya.
Perwira menengah Polri itu menyebut ada 11 warga yang selamat dalam insiden longsor itu. Saat itu, sejumlah warga juga telah diungsikan ke posko sementara di aula pemandian air panas Karona dan Losd di Desa Semangat Gunung.
Selain di Desa Semangat Gunung, Eko menyebut longsor juga terjadi di Jalan Jamin Ginting antara Tahura dan Simpang Doulu Km 55-56. Eko menyebut material longsor di lokasi tersebut saat ini telah dibersihkan.
Bergeser sedikit dari Tanah Karo, banjir bandang menerjang menerjang pemukiman warga di Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang. Empat warga dilaporkan tewas sedang dua orang lainnya dinyatakan hilang.
Itu dibenarkan Camat Sibolangit, Herson Girsang, Minggu (24/11/2024). Disebutkan, banjir bandang terjadi di Dusun II Desa Martelu, Sabtu (23/11/2024) malam.
Adapun empat korban jiwa dalam kejadian itu adalah, Kartini Sitepu (65), Elsie Nadinda Simanjuntak (3), Serta Ginting (81), dan Perdamenta (35). Selain itu, ada sembilan warga yang mengalami luka-luka.
Sejauh ini, kata Herson, ada dua warga lagi yang masih hilang. Keduanya, yakni Budi Utama Simanjuntak (30) dan Gerge Barus (40). Saat ini, banjir bandang di lokasi telah surut.
“Seluruh korban sudah dibawa ke Puskesmas Sibolangit. Korban meninggal sudah dibawa ke rumah duka serta korban yang belum ditemukan masih tahap pencarian,” pungkasnya.
Terkait bencana alam ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar waspada potensi terjadinya banjir dan longsor dampak hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur sebagian Wilayah Sumatera Utara.
Prakirawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Tri Anggun Lestari, menyebutkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sumatera Utara dalam sepekan ke depan.
Saat ini terpantau Bibit Siklon Tropis 96S dan Bibit Siklon Tropis 99B di Samudera Hindia yang berdampak pada terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sumatera, termasuk Sumatera Utara.
Mengingat masih tingginya potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, masyarakat diimbau agar meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi terjadinya banjir dan longsor.
“Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah pantai timur, lereng timur, pegunungan, pantai barat, dan lereng barat Sumatera Utara yang dapat berpotensi terjadinya banjir, longsor serta bencana hidrometeorologis lainnya,” katanya. (bbs)