Siswa SMPN 1 Tebingtinggi Tewas di Kolam Renang Pondok Kencana 

oleh
Jenasah Ikhsan Rahmadani (12) siswa kelas 7 SMPN 1 Tebingtinggi Kabupaten Serdangbedagai saat masih di rumah sakit. Korban meninggal dunia akibat tenggelam saat belajar latihan renang. (Ridwan Manurung/Posmetromedan.com)

Posmetromedan.com – Seorang siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Tebingtinggi, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) bernama Ikshan Rahmadani (12) tewas di dalam kolam renang saat mengikuti latihan renang mata pelajaran olahraga, Selasa (26/09/2023) sekitar  pukul 16.00 WIB.

Sebelum kejadian, korban bersama teman satu kelasnya didampingi guru olahraga mengunjungi kolam renang Pondok Kencana, untuk kegiatan pelajaran ekstrakurikuler. Untuk sementara korban warga warga Dusun XIII Kampung Banten, Desa Paya Lombang, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdangbedagai itu diduga tewas akibat tidak bisa berenang.

BACA JUGA..  Poldasu Tangkap Komplotan Berilmu Gendam Hipnotis Antar Propinsi

Musibah ini dibenarkan Kapolres Tebingtinggi AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon, S.IK., M.K.P, melalui kasat Intelkam AKP Suparmen pada Rabu (27/09/23.

Dijelaskan Kasat Intelkam, pada saat itu korban mengikuti mata pelajaran ekstrakurikuler berenang dari sekolah. Diduga korban tewas akibat tidak bisa berenang, kata AKP Suparmen.

“Berdasarkan keterangan saksi yang tak lain adalah guru korban, mengatakan, korban datang ke kolam berenang untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler. Sebelum siswanya disuruh masuk ke dalam kolam, guru tersebut terlebih dahulu memberikan instruksi kepada siswanya untuk melakukan pemanasan. Tanpa ada aba-aba dari guru, tiba-tiba korban langsung melompat ke dalam kolam  dan korban pun langsung tenggelam selama satu menit di dalam air,” terang AKP Suparmen.

BACA JUGA..  Maut di Jalinsum : Avanza Ditimpa Truk, IRT, Anak dan Menantu Tewas 'Remuk'

Masih Kasat, katanya, melihat siswanya tenggelam di dalam kolam, gurunya langsung menyuruh empat siswa lainnya untuk menolong korban. Setelah korban berhasil diselamatkan dari dalam kolam, ternyata korban sudah tidak sadarkan diri. Lalu guru korban langsung memberikan pertolongan dengan memberikan nafas buatan kepada korban, namun korban tetap tak sadarkan diri.

Melihat korban tak sadarkan diri, guru olahraga langsung melarikan korban ke RS Chevani di Jalan HM. Yamin, Kelurahan Tanjung Marulak Hilir Kota Tebingtinggi. Namun berselang beberapa jam nyawa korban akhirnya tidak bisa terselamatkan dan korban pun dinyatakan meninggal dunia. (*)

BACA JUGA..  Ratusan Massa Blokir Jalan Propinsi di Pulau Bandring Asahan, Kenderaan Terjebak Macet

Reporter: Ridwan Manurung
Editor: Maranatha Tobing