Kerap Banjir, Warga Bunga Terompet Minta Drainase di Crossing  

oleh

POSMETROMEDAN.com – Kondisi banjir masih terus “menghantui” warga Kota Medan. Seperti kawasan Jalan Bunga Terompet, Kelurahan PB Selayang II, Kecamatan Medan Selayang. Di jalan tersebut, kerap menjadi langganan banjir jika musim hujan turun.

Iwan (45) warga setempat menuturkan, sejak dirinya menetap di tahun 1990 silam, jalan di sini kerap banjir. Soalnya, saluran drainase dari Jalan Anggrek Raya menuju Jalan Bunga Terompet debitnya kecil. Imbasnya, jika hujan deras turun selama 1 jam, membuat jalanan jadi banjir mencapai 1 meter. Bahkan, surutnya bisa sampai 7 jam lamanya.

BACA JUGA..  HIPMI Sumut Optimis Bobby Didukung Koalisi Indonesia Maju di Pilgubsu

“Debit air dari Jalan Aggrek Raya kecil menuju Jalan Bunga Terompet. Alhasil, jalan di sana pun jadi banjir lantaran tak mampu menampung debit air. Kami pun mohon dengan Pak Wali Kota Medan M Afif Bobby Nasution untuk memperhatikan kondisi drainase di sini,” harapnya.

Di satu sisi, Iwan juga minta kepada Pemerintay Kota (Pemko) Medan untuk membuat crossing dari Jalan Anggrek Raya terus mengarah ke Komplek Pemda Selayang untuk mengalihkan air agar tidak terjadi banjir lagi.

BACA JUGA..  Soal Viral di MK, Robi Barus: Saya Tetap Tegak Lurus Jalani Perintah PDIP

“Jika crossing ini dikerjai, mudah-mudahan banjir tak bakal lagi terjadi di Jalan Bunga Terompet,” ujarnya.

Diakui Iwan, Pemko melalui Dinas PU dan kepling pernah melakukan survei untuk crossing luapan air sampai ke Komplek Penda dan Jalan Melati Raya. “Semuanya hanya rencana-rencana saja. Nyatanya, sampai saat ini tidak ada realisasinya.

Bukan itu saja. Iwan bilang, bulan Maret 2020 lalu, permasalahan drainase lingkungan 7 dan 15, Kelurahan Simpang Selayang serta lingkungan 2 dan 3, Kelurahan Sempakata juga pernah masuk dalam agenda Musrenbang Kelurahan.

BACA JUGA..  Dewan Dukung Pemko Buka Seleksi Dirut PUD Pembangunan

“Namun, pembahasan di Musrembang lagi-lagi tak pernah dikerjai,” sesalnya seraya menambahkan minta gorong-gorong yang berada di Jalan Ngumban Surbakti depan Universitas Qualoty di cek.

Selain itu, Iwan juga berharap LPJU di kawasan tersebut tidak ada. Alhasil, malam hari jalanan jadi gelap. “Kami minta LPJU dengan instansi terkait untuk dipasang. Soalnya, jalan di sana jadi kesannya rawan dan gelap,” pungkasnya. (ali)