Seratusan Pengungsi Rohingya Kabur dari Kantor Camat Pantai Labu

oleh
oleh

posmetromedan.com – Seratusan orang pengungsi Rohingya kabur dari aula Kantor Camat Pantai Labu kabur melarikan diri, Jumat (24/1/2025). Dari 153 orang, kini hanya tinggal 30 orang.

Terhitung sudah 3 bulan lamanya mereka berada di kantor Camat Pantai Labu. Sehari-hari mereka menghabiskan waktu dengan beraktivitas di dalam ruang aula Kantor Camat.

Informasinya, setiap harinya ada dua orang security yang ditugaskan pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk melakukan pengawasan.

Karena akses keluar masuk ke area kantor Camat juga cukup lebar membuat pengungsi Rohingya khususnya yang dewasa dengan mudah keluar dan melarikan diri.

BACA JUGA..  Dua Pengedar Sabu di Gunungsitoli Ditangkap Petugas 

Disebut-sebut pelarian ratusan pengungsi Rohingya ini juga dibantu oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengetahui jalan dan tujuan tempat selanjutnya mereka tinggal.

Sekcam Pantai Labu, Azizur Rahman membenarkan saat ini jumlah pengungsi Rohingya ini hanya tinggal 30 saja.

“Iya tinggal 30 orang karena lari malam orang itu. Nggak sekali semua larinya. Bertahap lah mereka itu. Sudah dijaga juga sama security yang disiapkan UNHCR. Makan pun orang UNHCR itu,” kata Azizur.

BACA JUGA..  Tim Macan Polres Belawan Sergap Pelaku Pungli

Azizur berharap agar secepatnya pengungsi Rohingya ini bisa dicarikan tempat yang lain tidak lagi di aula kantor mereka.

Karena keberadaan mereka aula kantor Camat pun tidak lagi pernah digunakan. Ketika mereka memerlukan mereka selalu pindah ke aula kantor desa terdekat.

“Kalau respon masyarakat sekarang sudah nggak ada ribut lagi. Diawal-awal saja (ribut) karena sudah kita jelaskan juga (dari sisi kemanusian),” kata Azizur.

BACA JUGA..  Anggotanya Kritis Ditembak Bandar Narkoba, Ini Tanggapan Kapolresta Deli Serdang

Dari cerita security yang disiapkan UNHCR, Zikran Darmawan para pengungsi Rohingya ini beragama muslim dan taat beribadah. Ketika subuh mereka sholat berjamaah di mushola kantor Camat. Saat ini anak-anak yang ada di lokasi ini juga banyak yang mau bergaul dan sopan-sopan pada mereka.

“Ngaji, Salat Subuh berjamaah orang ini. Belum ada yang pandai bahasa Indonesia. Kita pun kalau bicara ya pakai bahasa isyarat saja,” ucap Zikran.(tbn)