POSMETRO MEDAN – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumatera Utara (Sumut) menggelar Festival Literasi dan Numerasi pada tanggal 3 sampai 6 November 2024 di BPMP Sumut Jalan Bunga Raya 96 Medan.
Festival yang mengambil tema “Bergerak Bersama untuk Memperkuat Literasi dan Numerasi di Sumatera Utara“ ini diikuti dan dihadiri oleh ribuan peserta dan pengunjung.
Berbagai kegiatan literasi dan numerasi digelar dalam festival ini, dari mulai Lokakarya Literasi dan Numerasi, Peresmian Perpustakaan, Olimpiade literasi dan numerasi, Bazar Buku, Pameran, Lomba bercerita, Lomba Menulis, Lomba Berbalas Pantun, dan berbagai lomba terlkait literasi dan numerasi lainnya. Kegiatan lomba ini diikuti oleh Guru, Sisw SD, SMP dan SMA.
Dalam sambutan pembukaan kegiatan Festival, Senin (4/10/2024), Kepala BPMP Sumut Tajuddin Idris S.SI MT menyampaikan, bahwa Proses pembelajaran di satuan pendidikan tidak bisa lagi mengabaikan literasi dan numerasi sebagai dasar berpikir. Festival Literasi dan Numerasi BPMP Sumatera Utara ini sebagai momentum untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
“Literasi dan numerasi merupakan salah satu kunci dalam pembelajaran di sekolah. Selain itu literasi dan numerasi ini juga menjadi salah satu ketrampilan yang akan digunakan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu kita perlu bergerak Bersama untuk meningkatkan kompetensi literasi dan nunerasi di Sumatera Utara ini,” ungkap Tajuddin.
Lanjut Tajuddin, untuk penguatan literasi dan numerasi di sekolah dibutuhkan sinergi dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
”BPMP Sumut tidak bisa sendirian untuk menguatkan literasi dan numerasi di Sumut ini, diperlukan kolaborasi semua pihak yang bertujuan membangun warga Sumut terutama warga sekolah agar lebih literate,” harap Tajuddin.
Dalam kesempatan ini, Tajuddin Idris SSI MT juga menjelaskan bahwa dari Dapodik berdasar hasil verifikasi wilayah individu peserta didik terdapat 255.824 siswa kategori Anak Tidak Sekolah (ATS).
”Rinciannya, kategori drop out 57.101 siswa. Lulus tidak melanjutkan sekolah 63.728 siswa dan belum pernah bersekolah 134.995 siswa,” ujarnya.
Berdasarkan Panduan Literasi dan Numerasi di Sekolah Tahun 2021, Kemendikbudristek RI telah melakukan survey. Hasilnya 67,11 persen guru, mengalami kendala dalam mengoperasikan perangkat digital. Kemudian 88,7 persen siswa kekurangan fasilitas pendukung. Seperti laptop, listrik, jaringan internet dan gawai. Dampaknya, siswa tidak konsentrasi dalam belajar 51,1 persen.
Ribuan peserta dari unsur guru, siswa, kepala sekolah, Dinas Pendidikan, Pegiat Literasi, penulis, tokoh literasi dan ribuan pengunjung dari masyarakat meramaikan kegiatan Festival literasi dan numerasi yang berlangsung sangat meriah ini.
Berbagai narasumber hebat hadir dalam kegiatan lokakarya literasi dan numerasi, diantaranya Stuart Weston pakar Pendidikan dan literasi dari Inggris, Guru Besar Unimed pakar Literasi Prof Sri Minda Murni, Wakil Rektor 3 UMSU, Perwakilan PDM 10 Kemendikdasmen Joshua Silalahi, Ketua IGI Sumut dan beberapa narasumber lain. (*)
Editor: Ali Amrizal