posmetromedan.com – Aksi penganiayaan yang dilakukan tiga oknum TNI hingga melepaskan tembakan, memantik emosi warga Dusun I, Desa Hurlang Muara Nauli, Kecamatan Kolang, Tapteng.
Akibatnya, warga desa setempat marah hingga beramai-ramai menangkap dan sempat menyekap oknum tentara tersebut di salah satu rumah warga. Beruntung kepala desa (kades) sigap turun tangan menyelesaikan permasalahan itu setelah berkoordinasi dengan Kapolsek dan Danramil Kolang.
Kepala Desa Hurlang Muara Nauli, Delmar Situmeang mengatakan, saat kejadian itu ketiga oknum TNI AU tersebut sempat meletuskan senjata api (senpi). Ketiga oknum TNI AU itu diduga suruhan oknum Anggota DPRD Tapteng berinisial WH, untuk mengamankan warga yang diduga mencuri brondolan sawit miliknya.
Menurut Delmar, warga yang mengetahui adanya aksi penganiayaan itu marah, sehingga beramai-ramai menangkap dan sempat menyekap oknum tentara tersebut di salah satu rumah warga.
Penganiayaan berawal saat ketiga oknum TNI itu melihat ada warga yang sedang melintas di sekitar kebun milik oknum Anggota DPRD Tapteng mengangkut brondolan sawit menggunakan becak. Ketiga anggota TNI itu kemudian menganiaya warga tersebut.
“Menurut keluarga korban kepada saya, ada lima warga yang dicurigai mencuri brondolan sawit tersebut dianiaya hingga babak belur, bahkan sempat diancam menggunakan letusan senjata api,” kata Delmar.
Mendapat perlakuan tersebut, tiga dari lima warga dianiaya berhasil melarikan diri, dan kemudian menginformasikan peristiwa itu kepada keluarga korban.
Warga yang tidak terima perlakuan oknum TNI AU itu emosi, dan beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian dan mengepung oknum TNI AU, serta mengevakuasi korban yang sudah pingsan tak sadarkan diri ke Puskesmas Kolang.
“Tiga oknum TNI AU dan satu warga sipil yang tak bisa melawan lagi diseret warga yang emosi ke rumah orang tua korban bermarga Sitompul. Melihat itu warga pun semakin ramai yang berdatangan dan emosi, saya pun berinisiatif untuk membawa keempatnya ke rumah saya, sebab warga sudah semakin emosi ingin main hakim sendiri,” kata Delmar.
Kapolsek dan Danramil Kolang tiba di lokasi setelah dihubungi sang kades. Sejumlah aparat TNI AU bersama komandannya juga turun ke lokasi. Bukannya semakin tenang, emosi warga justru makin tak terkendali, bahkan sudah ada warga yang membawa kayu balok untuk melakukan perlawanan.
“Melihat hal itu, Kapolsek pun mengabari Polisi Militer. Sekitar pukul 01.00 WIB, PM datang dan saya bersama keluarga korban mengingatkan warga agar jangan main hakim sendiri serta menyarankan kepada PM segera membawa dan memproses secara hukum ke empat pelaku penganiayaan,” lanjut Delmar.
Saat itu, lanjutnya, petugas PM yang datang langsung membuat barisan untuk membawa pelaku ke mobil yang sudah disediakan di depan rumah Kepala Desa, hingga akhirnya keempat pelaku berhasil dibawa.
“Kita lihat semakin larut malam, kehadiran warga sudah tak terbendung lagi. Bahkan mobil PM pun sudah turut menjadi sasaran warga, sekitar pukul 02.00 WIB, akhirnya oknum TNI AU bersama seorang warga sipil tersebut berhasil dibawa untuk diproses,” ucapnya. (mis)