Posmetromedan.com – Jamaah Masjid Agung Kabanjahe yang hilir mudik melakukan ibadah setiap hari mempertanyakan pembangunan pusat jajanan serba ada (Pujasera) di lokasi masjid, tepatnya lantai dasar masjid tersebut.
Sesama jamaah saling tanya tentang keberadaan tempat baru itu yang sebelumnya diketahui pintu masuk untuk udhu bagi perempuan tapi kini akan dijadikan sebagai Pujasera.
Banyak diantara jemaah yang merasa heran dan keberatan kerena mereka merasa terganggu tempat ibadah digabung dengan tempat jualan.
“Kami tak tahu ide siapa dibangun tempat jualan di masjid ini, ketika kami tanyakan kepada Badan Kemakmuran Masjid (BKM) yang biasa menangani masalah pembangunan masjid pun mengaku tak tahu masalah tersebut. Kabarnya yang mengerjakan bangunannya, keluarga dekat pengurusnya, bangunan itu 3 x 10 hanya sebelah saja dingdingnya atau disekat saja dengan biaya Rp 84 juta,” ujar salah satu jamaah yang sering beribadah di masjid itu.
Disampaikannya lagi bahwa sejak beberapa bulan yang lalu masa jabatan pengurus BKM Masjid Agung telah habis dan belum ada penggantinya, sehingga sangat mengherankan adanya pembangunan tanpa terlebih dahulu adanya pemberian tahuan.
Menurut mereka para jamaah kalau ada dana sebaiknya masjid diperindah, dicat sehingga masjid akan terlihat lebih bersih dan sangat nyaman buat ibadah.
Sementara salah seorang pengurus BKM, H Suwanto Sitepu yang biasanya mengurusi pembangunan mengaku tidak pernah tahu dan diberitahukan perihal dibangun Pujasera di lokasi masjid.
“Aku juga heran kenapa di spanduk itu ada ditulis namaku, padahal aku tak pernah diundang rapat memusyawarahkan pembangunan tempat jualan itu,” ujarnya melalui WhatsApp nya, Jumat (7/6/2024). (*)
Reporter: Marko Sembiring
Editor: Maranatha Tobing