Polemik Kematian Mahira Mahasiswi USU, Ayah Angkatnya Merasa Disudutkan

oleh
Mawardi (49), ayah angkat Mahira Dinabila mahasiswi USU yang ditemukan tewasi di rumahnya di komplek Perumahan Rivera. (Oki Budiman/Posmetromedancom)

POSMETROMEDAN.com – Kasus kematian Mahira, mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) masih menjadi polemik dikalangan masyarakat.

Kini, kasus tersebut semakin liar. Lantaran adanya tudingan miring yang dirasakan Mawardi atas kematian putri angkatnya, Mahira Dinabila.

Padahal, Mawardi (49) merasa tidak berbuat seperti tudingan liar yang terjadi saat ini, terkait Kematian mahasiswi USU tersebut.

Malah, dia mengaku sudah berbuat maksimal untuk membesarkan dan menyekolahkan almarhumah Mahira Dinabila.

Kendati demikian, dia menyerahkan seluruhnya pengungkapan penyebab kematian korban kepada pihak kepolisian.

Dia berharap kepada semua pihak bersabar, jangan beramsumsi, biarkan pihak berwajib yang mengungkap kasus kematian mahasiswi USU Mahira Dinabila.

BACA JUGA..  Pj Bupati Langkat Lantik 23 Pejabat ASN, Ini Pesannya

“Saya berserah kepada Allah, saya sudah viral pencemaran nama baik saya ini. Maka saya minta biarlah pihak kepolisian untuk mengungkap kematian Mahira,” jelas Mawardi sambil menangis kepada wartawan di Warkop Jurnalis, Rabu (21/6) sore

Kepada wartawan, dia menceritakan awal mengetahui anak angkatnya itu ditemukan meninggal dunia.

“Pada 3 Mei 2023 saya dihubungi ibu saya. Ibu saya menyebutkan kalau Mahira sudah seminggu tidak kuliah,” ungkap Mawardi.

Setelah menerima informasi itu, pegawai Kantor Pos ini mengecek ke rumah yang ditempati Mahira di Kompleks Taman Rivera, Kecamatan Medan Amplas.

BACA JUGA..  PON Sepi Pengunjung, Tiket Digratiskan

“Saya melihat warga sudah ramai. Saya melihat ada Oki (paman korban), Kepling, security terus tetangga sekitar,” ujar dia.

Kemudian, sambungnya, dirinya berkoordinasi dengan paman korban Oki untuk melihat kondisi rumah yang dalam keadaan terkunci.

“Terus kami berkoordinasi dengan Oki, kepling untuk membongkar gembok rumah,” jawabnya.

Setelah berhasil masuk ke rumah itu, Mawardi dan saksi lainnya melihat jasad Mahira di ruang dapur.

“Terus saya menemukan surat wasiat, sisa teh manis di gelas, cairan putih, alat semprot baygon,” katanya.

Sampai saat ini, dia mengaku belum mengetahui apakah anak angkatnya yang dirawat dari usia 4 bulan itu sengaja dibunuh atau bunuh diri.

BACA JUGA..  Foto Tiga Pejabat Langkat Dipajang Pendemo Kasus Suap P3K

Begitu juga tim kuasa hukum Mawardi, Amrizal dan Rizky Fajar mengatakan, pihaknya menyerahkan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus Mahira. “Biarlah polisi yang bekerja,” ucapnya.

Diketahui, Polsek Patumbak, Labfor Polda Sumut telah membongkar makam Mahira Dinabila di pemakaman umum (TPU) perumahan Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sabtu (13/5) lalu.

Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago ketika dikonfirmasi mengatakan, pembongkaran kuburan itu guna memeriksa kondisi jasad Mahira. (*)

Reporter: Oki Budiman
Editor: Maranatha Tobing