POSMETROMEDAN.com – Mahasiswa dan pemuda menyebut H. Syahrul M. Pasaribu sebagai sosok tokoh dan pemimpin yang menginspirasi bagi generasi muda, khususnya di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dan umumnya di Sumatera Utara (Sumut).
Alasannya, kepiawaian dan kecerdasan Tokoh Masyarakat Sumtera Utara ini sudah terbukti dan teruji. Khususnya pada saat Syahrul Pasaribu dua periode menjabat Bupati Tapanuli Selatan yaitu 2010-2015 dan 2016-2021.
Mampu mendorong semangat persatuan kesatuan dan mengkolaborasi dan mensinergikan segenap elemen masyarakat. Seperti mahasiswa, pemuda, ulama, tokoh adat, politisi dan jajaran birokrasi dalam setiap perjalanan karirnya.
“Amanah dan tanggungjawab yang diembankan, selalu sukses dijalankannya. Kepiawaian dan kecerdasan pak Syahrul ini patut untuk kita tiru,. Beliau sosok yang sudah teruji sangat peduli dan membumi di Tabagsel,” terang Direktur Kelompok Muda Mandiri dan Kreatif (KMMK) Pirmansyah Nasution.
Hal itu diungkapkannya dalam acara sarasehan dan buka puasa bersama Syahrul M. Pasaribu dengan 31 organisasi mahasiswa dan pemuda berserta NGO di Natama Hotel Padang Sidempuan, pekan kemarin.
Syahrul Pasaribu, lanjut Pirman, sepertinya banyak meniru cara berpikir Soekarno. Dimana Bapak Bangsa Indonesia itu punya ide-ide dan pemikiran menakjubkan mengenai kebangsaan yang tak jarang memotivasi kalangan muda saat itu untuk melawan penjajahan.
Bung Karno mampu mengobarkan nasionalisme dan semangat patriotisme untuk memerdekakan serta mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajah saat itu.
“Soekarno mengatakan bahwa beliau bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Ia besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan ia adalah penyambung lidah rakyat,” jelas Pirman.
Serupa halnya dengan Syahrul Pasaribu yang selalu menjadikan rakyat sebagai urat nadi kehidupannya serta ruh dalam karirnya dua periode anggota DPRD Medan, tiga kali terpilih menjadi anggota DPRD Sumut dan dua periode Bupati Tapsel.
“Bahkan sampai hari ini, meski tidak memiliki jabatan lagi di legislatif maupun eksekutif pemerintahan, namun senantiasa bersama rakyat dan tetap berbuat terbaik untuk rakyat,” terang Pirman.

Sementara Sekretaris KMMK Primadona Rambe melaporkan, sarasehan dan buka puasa bersama ini diikuti 31 organisasi mahasiswa dan pemuda serta NGO Tapsel, Sidempuan, Madina, Paluta, Palas dan Labusel.
Yakni KMMK, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UGN, BEM IPTS, LSM PANTAS, LSM TAMPERAK, KPA FORESTER, SERMA Tapsel, PULIH, SEMESTA, HMI, HIMMAH, EFISHERY, IPMI Paluta, KAMMI dan PKSLH.
Kemudian IMM, Dongan Mawas Barat, BEM UIN Syahada, BEM UIN Syahada, SAPMA Pemuda Pancasila, BEM UMTS, SEMESTA, BEM UNAR, SATM AMPI, AHLI,, IMAKES, Bengkel Sampah, NNB Tapsel, PMPL, PERMAI Labusel, JMB, GMani dan WALLHIMA.
Sebelumnya Irham Pasaribu pendiri KMMK (Kelompok Muda Mandiri & Kreatif) dan mantan Ketua Umum HMI Cabang Padang Sidempuan, mengatakan kegiatan seperti ini berkala dilakukan setiap tahunnya dan kali ini Sarasehan yang mengambil thema “Membangun Spirit Anak Muda Untuk Kemajuan Daerah” dengan keynote speaker Syahrul Pasaribu, dirangkai dengan buka puasa bersama itu, dimaksudkan menambah pengetahuan dan wawasan para mahasiswa dan pemuda dalam menghadapi masa depan bangsa, yang diikuti 117 orang peserta.
Syahrul Pasaribu dalam sambutannya mengatakan, sangat senang berada di tengah mahasiswa dan pemuda. Karena para generasi muda ini adalah calon pemimpin dan pemilik masa depan bangsa.
Syahrul kemudian memaparkan tentang visi Indonesia Emas di tahun 2045 atau di usia yang ke-100 tahun bangsa Indonesia merdeka. Mewujudkan visi itu, dibutuhkan persatuan dan kesatuan serta peningkatan kwalitas sumber daya manusia.
“Indonesia mengalami masa emas pada tahun 2045, karena ditahun itu akan terjadi bonus demografi bangsa ini. Di usia ke-100 tahun itu, apabila sumber daya manusia Indonesia mempunyai kwalitas yang mumpuni, maka bangsa ini sudah menjadi negara maju yang sejajar dengan negara adidaya,” sebut Syahrul Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Sumut itu.
Momentum bersejarah itu masih sekitar satu per empat abad lagi. Namun untuk mewujudkannya dibutuhkan persiapan matang sejak sekarang. SDM yang harus unggul, sehat jasmani dan rohani, berkualitas dan memiliki karakter.
Generasi yang akan mewujudkan Indonesia Emas itu adalah generasi muda yang sekarang. Khususnya yang kini tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
“Kalian saat ini masih berada di kisaran usia 22 tahun. Karir kalian akan berada menjelang usia 40 tahun ke atas. Itulah kenapa kalian disebut generasi penentu masa depan indonesia,” terang Syahrul yang juga Ketua Dewan Penasehat KAHMI Tapsel.
Diacara itu, H.Sutan Tinggi Barani Siregar memberikan tausyiah tentang makna bulan suci ramadhan bagi umat Islam . (*)
Reporter: Amran Pohan
Editor: Maranatha Tobing