Aceh Utara Banjir, 4 Orang Meninggal

oleh

POSMETROMEDAN.com – Banjir yang melanda Aceh Utara menyebabkan empat orang meninggal dunia. Korban tewas terdapat di beberapa desa. Ini diungkap Kepala BPBD Aceh Utara, Amir Hamzah, Senin (7/12/2020).

Amir mengatakan salah seorang korban adalah warga Desa Tanah Pasir. Dia belum memberikan detail identitas korban meninggal dunia. Menurutnya, banjir masih merendam wilayah di Aceh Utara hingga sore. Ketinggian banjir di bervariasi, dari 50 cm hingga 1 meter.

“Ketinggian air paling parah di Pirak Timu, Lhoksukon, Matang Kuli,” jelas Amir.

Lanjutnya, cuaca di Aceh Utara masih mendung. Air mulai surut di sebagian desa tapi ada juga desa dengan debit air yang terus naik.

“Walaupun air mulai berkurang, tapi warga belum kembali ke rumah,” ujarnya.

Banjir di Aceh Utara terjadi sejak Sabtu (5/12/2020). Banjir melanda setelah daerah tersebut diguyur hujan deras. Terkait itu, PLN memadamkan listrik di wilayah terdampak banjir.

“Dampak dari luapan air memaksa kami untuk melakukan pemadaman listrik di Lhoksukon dan beberapa kecamatan di Aceh Utara sejak Sabtu malam mulai jam 23.30 WIB,” kata Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Aceh, T Bahrul Halid, Senin (7/12/2020).

Bahrul mengatakan pemadaman dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi. Dia mengatakan ada satu tiang listrik yang tumbang ke badan jalan di Desa Peureupok, Kecamatan Syamtalira Aron.

Selain itu, kata Bahrul, air sempat meluap ke dalam parit kabel serta peralatan kontrol gardu hubung PLN ULP Lhoksukon. PLN memutuskan memadamkan listrik.

“Untuk keamanan, kami lakukan pemadaman sebanyak tujuh penyulang dan 330 unit trafo dari total 414 unit, dengan total beban sekitar 8,7 megawatt,” ujar Bahrul.

Sejumlah wilayah yang mengalami pemadaman antara lain Lhoksukon, Cot Girek, Baktiya Barat, Lapang, Matangkuli, Paya Bakong, Pirak Timu, dan sebagian Syamtalira Aron.(bbs/ras)