6 Gejala Infeksi Corona, Selain Demam, Batuk Kering dan Sesak Napas

oleh

JAKARTA  – Ketika pertama kali menginfeksi tubuh manusia, virus corona ( COVID-19 ) menyerang organ paru-paru. Oleh sebab itu, mereka yang telah terpapar virus ini bisa mengalami sejumlah gejala utama, seperti demam, batuk kering, sesak napas, pilek hingga sakit tenggorokan.

Gejala berupa batuk kering perlu diwaspadai jika terjadi terus menerus dalam durasi lebih dari 1 jam. Batuk kering dalam tiga atau lebih episode batuk dalam 24 jam juga perlu diwaspadai sebagai hejala infeksi virus corona.

Gejala lain yang bisa muncul karena infeksi virus corona adalah demam. Biasanya seseorang akan mengalami demam menggigil dengan suhu tubuh mencapai lebih dari 37.8 derajat celcius, setelah tertular virus corona.

Sejumlah gejala infeksi bisa dialami pasien Covid-19 rata-rata pada 5-6 hari setelah terpapar virus corona, tapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menemukan ada kasus yang sampai 14 hari.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), baru-baru ini menambah daftar enam gejala baru yang dialami pasien COVID-19.

Dikutip dari situs resminya, CDC telah lama mengatakan bahwa demam, batuk dan sesak napas adalah indikasi bahwa seseorang mungkin menderita penyakit yang disebabkan oleh virus Corona jenis baru tersebut. Enam gejala baru COVID-19 yang masuk daftar CDC antara lain:

BACA JUGA..  Prediksi Bournemouth vs Manchester City, Premier League 2 November 2024

  • Menggigil
  • Panas dingin
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Kehilangan kemampuan mencium bau

Daftar gejala itu ditemukan setelah CDC mendapati banyak pasien yang mengalaminya terbukti positif Covid-19. Beberapa laporan juga muncul bulan lalu bahwa pasien COVID-19 memiliki gejala kehilangan kemampuan mencium bau.

Pasien dengan penyakit yang disebabkan oleh virus ini juga melaporkan gejala seperti nyeri otot, kedinginan, dan sakit kepala. Gejala biasanya muncul dalam dua hingga 14 hari setelah terpapar.

Oleh karena itu, CDC merekomendasikan agar orang dengan gejala-gejala tersebut segera mencari rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Sebuah studi pada pasien COVID-19 di Eropa, seperti diwartakan Washington Post, menemukan ada 85,6 persen hingga 88 persen pasien yang mengalami “disfungsi penciuman dan gangguan fungsi pencernaan.”

Sementara dalam sebuah penelitian di Iran, 76 persen dari 19 pasien yang melaporkan kehilangan kemampuan penciuman mengatakan bahwa gejala ini muncul mendadak. Dalam banyak kasus, anosmia, demikian sebutannya, muncul sebelum gejala lain.

BACA JUGA..  Polisi Lepaskan 10 Anak Geng Motor Bersajam di Deliserdang

Cara Penularan Virus Corona dan Pencegahannya

Penyebaran virus corona begitu cepat sehingga membuat lebih dari 3,5 juta orang di dunia saat ini telah terinfeksi. Selain karena virus ini mudah menular dan mampu bertahan di permukaan benda dalam waktu beberapa jam hingga lebih satu hari, belum adanya vaksin juga membuat penularan virus corona terus meluas di dunia.

Berdasarkan keterangan CDC, proses penularan virus corona dari manusia ke manusia bisa terjadi melalui kontak erat seseorang dengan orang lain yang sudah terinfeksi. Kontak erat tersebut bisa terjadi dalam jarak minimal 6 kaki atau 1-2 meter.

Virus corona terkandung dalam droplet atau cairan yang keluar dari mulut dan hidung orang yang terinfeksi saat mereka batuk, bersin atau berbicara. Droplet dapat mendarat di mulut atau hidung orang lain yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.

BACA JUGA..  Tetangga Pemerkosa Nenek Babak-belur Dipukuli Warga

Droplet juga bisa menempel pada permukaan benda yang kemudian disentuh tangan orang lain. Tangan yang sudah terpapar itu dapat memasukka virus corona ke tubuh jika menyentuh mulut. hidung atau mata.

Oleh sebab itu, untuk mencegah penularan virus corona, masyarakat diminta untuk menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain, yakni minimal 2 meter.

Selain itu, cara pencegahan lainnya ialah rajin mencuci tangan dengan sabun, tidak berkerumun dengan sejumlah orang dan berdiam di rumah kecuali ada urusan mendesak. Tidak membiasakan tangan menyentuh bagian wajah juga perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan.

Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa COVID-19 dapat disebarkan oleh orang-orang yang tidak mengalami gejala. Dengan demikian, aktivitas kontak erat dengan siapa pun penting untuk tidak dilakukan.

Selain itu, memakai masker saat keluar dari rumah juga sangat disarankan untuk mencegah risiko tertular virus corona. Sekalipun sudah memakai masker, kontak erat dengan orang lain perlu untuk dihindari dengan cara tetap menjaga jarak satu sama lain minimal 1-2 meter. (red)