PEMBANGUNAN KOLAM RENANG DESA BATU MASAGI DIDUGA BERMASALAH, KEJARI SERGAI DIMINTA TURUN TANGAN

oleh
SERDANGBEDAGAI – Proyek kolam renang di Desa Batu Masagi, Kec.Silinda, Kab.Serdangbedagai (Sergai) dengan pagu anggaran Rp400 juta bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2019, diduga bermasalah.
Hingga saat ini, keberadaan kolam renang berukuran 10 meter X 17 meter dengan kedalaman 120 CM itu belum juga diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk dicatatkan sebagai aset desa. Hal itu dikarenakan pengerjaan fisik proyek yang direncanakan dipergunakan masyarakat desa, hingga sekarang belum rampung.
Akibatnya, banyak masyarakat setempat melontarkan kritikan terhadap penggunaan anggaran desa yang dikelola Jasmani Sipayung sebagai Kepala Desa Batu Masagi.
Hasil tinjauan langsung Posmetro Medan ke lokasi pembangunan kolam renang, terlihat beberapa bagian dari fisik kolam tersebut memang belum rampung. Seperti pemasangan batu kali di pinggir kolam belum diplester. Selain itu, dua kamr mandi/kamar bilas pengunjung yang berada di salahsatu sudut kolam, juga belum rampung pembangunannya. Dan informasi yang diterima Posmetro Medan, pembangunan kamar mandi tersebut, memiliki pagu anggaran yang berbeda dari kolam renang.
Selain fisik kolam belum rampung, baik masyarakat ataupun pelajar yang ingin berenang disana, mengaku enggan masuk ke kolam. Mereka tidak mau berenang, karena air yang dipasok ke dalam kolam beraumber dari Sungai Buaya yang berada tidak jauh dari kolam.
Air sungai tersebut langsung disedot menggunakan pompa tanpa melalui penyaringan. Sehingga warna air yang di kolam pun tidak jernih, malainkan keruh kehitam-hitaman (seperti dalam foto).
Sejumlah pelajar yang berhasil ditemui Posmetro Medan disana, mengaku tidak berani masuk ke kolam karena mereka takut bisa terjangkit penyakit. Selain air beraroma tak sedap, dinding kolam yang masih relatif baru dibangun itu sudah menghitam karena tidak tersentuh pembangunan finishing, seperti cat.
Setelah mengumpulkan semua data dan keterangan dari warga serta melihat langsung fisik pembangunan kolam renang tersebut, Posmetro Medan meminta keterangan dari pihak aparatur desa.
 Salomo Saragih, Bendahara Desa Batu Masagi, Kecamatan Silinda, tidak bisa memberikan keterangan yang terperinci pembangunan kolam renang tersebut.
Bahkan saat itu, Salomo Saragih tampak terburu-buru membuang air yang ada di dalam kolam. Salomo mengaku bahwa sumber air ke kolam menggunakan air dari aliran Sungai Buaya, yang disedot menggunakan mesin pompa. Sebab menurutnya, sumur bor tidak akan mampu mengisi debit air ke dalam kolam. “Kalau pun diisi pakai sumur bor, pasti memerlukan waktu berhari-hari,” jelas Salomo.
Sementara itu, secara terpisah, Posmetro Medan mempertanyakan pembangunan kolam tersebut kepada Kepala Desa Batu Masagi, Jasmani Sipayung.
Melalui sambungan telepon, Jasmani Sipayung membantah temuan semua temuan diatas. Baik keterangan warga, para pelajar serta keterangan Bendahara desanya, Salomo Saragih dibantahnya.
Kepada Posmetro Medan, Jasmani mengatakan, kalau pembangunan kolam itu sudah sesuai hasil rembukan desa. Sumber air ke kolam tidak menggunakan air Sungai Buaya yang jorok. Padahal hasil amatan Posmetro Medan ditambah keterangan warga, pelajar serta bendahara desa, sumber air dari sungai.
Jasmani juga mengaku kalau penggunaan dana Rp400 juta bersumber dari dana desa untuk pembangunan kolam renang sudah sesuai perhitungan.
“Betul pak pembangunan kolam itu bersumber dari dana desa. Kolam itu dibangun sesuai hasil rembukan masyarakat beserta perangkat desa. Tidak betul airnya diambil dari sungai,” katanya melalui telepon kepada Posmetro, Rabu (12/2/2020).
Penjelasan Jasmani Sipayung bertolak belakangan dengan fakta di lapangan. Bahkan Jasmani Sipayung mengaku kalau saat ini sudah sangat banyak masyarakat yang berkunjung ke kolam tersebut terkhusus di hari Sabtu, Minggu serta hari libur lainnya.
Sementara itu, di waktu berbeda, baik Camat Silinda ataupun Kabag Hukum Pemkab Sergai, saat Posmetro Medan meminta tanggapannya, mereka mengaku, segera akan memanggil Jasmani Sipayung  sebagai kepala desa dan pihak paling bertanggungjawab atas temuan tersebut.
Masyakat Desa Batu Masagi sangat menyayangkan pembangunan kolam renang tersebut yang diduga sarat permasalahan. Mereka meminta Kejari Sergai segera turun ke lokasi untuk melakukan investigasi. (hor/pm)