Kesal Istri Punya Utang Banyak, Suami Banting Balita Hingga Tewas

oleh

GROBOGAN – Zahra Tabita Aula, balita berusia 1,5 tahun asal Desa Kalimaro, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tewas mengenaskan.

Tragisnya, korban meninggal dunia di tangan ayahnya dengan cara dibanting di lantai rumah tetangganya hingga mengalami gegar otak.

Peristiwa tragis itu diduga hanya karena ayah korban, Arifin tidak terima istrinya, Nofianti berutang kreditan sebesar Rp1,8 juta tanpa sepengetahuan pelaku.

Arifin yang sudah kalap kemudian melampiaskan amarahnya dengan membanting anaknya saat istrinya sedang membayar utang di rumah tetangga. Jenazah korban kini sudah dimakamkan di tempat kelahiran ibunya di Desa Kaliwenang, Kecamatan Tanggungharjo, Minggu (23/6/2019).

Tetangga pelaku, Nistanti Niti Permani menuturkan, pelaku bersama istri dan kedua mertuanya, serta beberapa-ibu-ibu arisan lainnya saat itu tengah berada di rumahnya untuk membayar utang bank kredit yang dititipkan ke salah satu ibu arisan pada Sabtu (22/6/2019) malam.

BACA JUGA..  Nenek Korban Penipuan Pembelian Tanah, Ternyata Punya Pemko Medan, Korban Histeris Minta Bantuan Kapoldasu

Menurut Nistanti, mertua tersangka yang ikut datang berniat hendak menutup seluruh utang istrinya, namun tersangka kaget setelah mengetahui istrinya ternyata memiliki utang banyak tanpa sepengetahuannya.

Tersangka akhirnya emosi dan sambil berteriak akan menghabisi semua yang ada di dalam rumah tersebut, bahkan tersangka juga sempat berteriak akan membanting anak keduanya. Warga yang berada di dalam rumah kemudian menoleh kebelakang dan mendapati korban sudah dalam kondisi tergeletak di lantai.

“Novi sama ibunya ke sini untuk melunasi utang piutang atas nama Lasmini dan Masrifah. Waktu itu sudah klir dan waktu pembayaran sudah ditentukan. Tapi, uangnya kurang. Novi lalu ngeluarin dompet dan suaminya juga dipanggil. Semuanya sudah jelas untuk membayar, tiba-tiba Arifin bilang utang kok sak mono akehe kanggo ngopo. Tak pateni kabeh. Terus ada anaknya yang kecil langsung dibanting bapaknya,” kata tetangga pelaku, Nistanti Niti Permani.

BACA JUGA..  Maling Berhasil Gendong 160 Tabung Gas 

Warga sekitar yang mendengar teriakan ibu korban kemudian datang ke lokasi kejadian. Korban kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Gubug untuk segera mendapatkan penanganan. Namun nyawa korban tidak bisa tertolong setelah mendapatkan penanganan selama semalam. Korban tewas pada Minggu pagi akibat gegar otak.

Mengetahui balita malang ini tewas, warga kemudian melaporkan tersangka ke polisi. Warga tidak berani menangkap pelaku di rumahnya untuk diserahkan ke polisi karena diancam dengan senjata tajam. Polisi yang tiba dirumah tersangka kemudian mengamankan tersangka tanpa ada perlawanan//

BACA JUGA..  Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa

“Pelaku memang dikenal sering mengamuk dan orangnya temperamen. Kerjannya tidak tetap, kadang ikut derep (panen padi), kadang ikut panen jagung. Kalau istrinya ibu rumah tangga biasa,” katanya.

Saksi lainnya, Taufiq mengaku tidak mengetahui persis kejadiannya. “Saya kurang tahu, iba-tiba dipanggil ngurus anaknya dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.

Kini tersangka sudah ditangkap polisi dan ditahan sementara di Mapolsek Kedungjati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.(ines)