POSMETROMEDAN.com- Meski belum tertangkap, dua pelaku dan otak pelaku pembacokan wartawan POSMETRO di Langkat, Lisa Ardi, diyakini tidak pernah bersembunyi.
Hebat, para pelaku kriminalisasi jurnalistik itu masih santai beraktivitas disekitaran Kecamatan Babalan dan Gebang, Langkat.
Hingga saat ini (22/1/2025) sudah memasuki 190 hari para pelaku belum dapat ditangkap Polres Langkat sejak dilaporkan.
Bukti Laporan Polisi Nomor: LP/B/329/VII/2024/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 07 Juli 2024.
Berikut informasi keberadaan para pelaku masih berada di sekitaran tempatnya tinggal.
Belum lama ini, tersangka pembacokan Barik terlihat oleh seorang warga. Pelaku berselisihan di jalan dengan warga itu di siang hari.
Warga yang minta indentitasnya disembunyikan ini, menuturkan dirinya melihat tersangka Barik keluar dari Gang Melati tempatnya tinggal di Desa Pulau Manis, Gebang pada minggu lalu (Januari 2025).
Tersangka terlihat seorang diri mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Mio berwarna merah, berjalan ke arah Pangkalan Brandan di jalan lintas provinsi Medan-Aceh.
Ia mengenakan baju kaos oblong warna hitam dan bercelana jens. Berjalan santai mengendarai sepeda motornya.
“Ia saya liat dia (Barik) keluar dari gang rumahnya naik mio (sepeda motor) warna merah ke arah Brandan,” ungkap warga itu, Rabu (22/1/2025).
Lalu pasca pelaporan, di tahun 2024 tersangka Wandi beberapa kali terus mengancam keselamatan korban, Lisa Ardi berserta keluarganya secara langsung.
Wandi mewanti – wanti akan datang bahaya untuk Ardi, jika tidak mau mencabut laporan atas dirinya di Polres Langkat.
“Dia (pelaku) minta aku cabut laporannya bang, katanya (Wandi) percuma laporan ku di Polres Langkat tidak akan pernah ditanggapi, karena semua sudah dikondisikan,” ungkap Ardi saat ditemui di Securai Utara, Babalan, beberapa waktu lalu.
“Jadi kalau laporan itu gak dicabut, dia bilang hati hati dengan keselamatan ku dan keluarga aku. Apalagi sempat dia masuk penjara karena laporan ku, lepas dari penjara dia akan balas, sasarannya aku dan keluarga. Ancaman ini dua kali disampaikan ke aku saat jumpa di jalan bang,” tambah Ardi.
Selanjutnya, baru – baru ini yang diduga otak pelaku pembacokan, RN, mencoba merayu korban untuk berdamai dengan menawarkan sejumlah uang belasan juta.
Melalui utusannya, bandar sabu ini bermaksud uang belasan juta tersebut untuk biaya mencabut perkara di Polres Langkat dan tepung tawar (ganti rugi pengobatan) korban.
Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Dedi Mirza mengakui pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap kedua tersangka.
“Sebelumnya kami mohon maap, kendalanya kami sedang mencari tahu keberadaan tersangka tersebut. Mohon doa dan dukungannya agar kami bisa segera menangkap pelakunya,” sebutnya, Rabu (22/1/25).
Kasat Reskrim Polres Langkat menyatakan pihaknya ingin secepatnya menyelesaikan perkara tersebut.
“Kami juga sangat ingin cepat menyelesaikan perkara ini. Terimakasih sudah terus mengingatkan kami agar terus berusaha bekerja maksimal,” tutupnya.(*)
Editor: Riyan