POSMETRO MEDAN – Oknum di PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) Tanjung Keliling Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat disorot atas dugaan korupsi berjamaah.
Indikasi tersebut dikuatkan dengan adanya amprah gaji dari beberapa karyawan pemanen masuk uang siluman bertuliskan premi Centeng.
Adapun nominal yang masuk ke amprah gaji karyawan pemanen tersebut bervariasi. Adapun besaranya dari Rp 750 ribu hingga jutaan Rupiah. Hal ini sudah berjalan tahunan sebelum manager yang menjabat sekarang ini diperkirakan uang tersebut masuk ke belasan hingga puluhan karyawan pemanen
Jika di kalkulasi uang perusahaan yang dulunya BUMN ,KSO PT LNK Tanjung Keliling yang dikorupsi mencapai puluhan juta ,hingga Ratusan juta Rupiah.
Terkuaknya berita tersebut berawal dari salah seorang karyawan yang telah keluar dari pekerjaan sebagai pemanen pada Bulan Agustus lalu bernama Suriadi.
Kekecewaannya untuk memilih keluar dari pekerjaan di anggap tidak manusiawi di mana pada saat bulan Agustus lalu orang tuanya sakit ,hingga koma. Namun saat itu dirinya meminta cuti ke mandor lantaran kondisi orang tua dalam keadaan koma di Rumah sakit.
Namun jawaban mandor tidak di beri cuti dengan alasan minta ke mandor satu. Jika ngotot cuti maka dianggap mangkir, ucapnya pada awak media ini.
Dirinya menambahkan dengan kondisi orang tua koma dia tidak perduli mau di anggap mangkir atau tidak. Sesampai di Rumah sakit, selang beberapa lama orang tua meninggal Dunia.
Suriadi ikhlas atas kepergian orang tuanya. Namun yang mengejutkan malam tahlilan pertama di mana dirinya masih berduka, ia ditelpon oleh Mandor inisial B serta D selaku krani 1.
Mereka meminta uang titipan tersebut yang masuk ke amprah gaji miliknya dengan besaran 900 ribu Rupiah.
Saat itu dia berang lantaran dianggap tidak manusiawi. “Belum lagi usai tahlilan udah minta uang tersebut,” kata sunber.
“Banyak sesama teman karyawan pemanen yang masuk uang haram tersebut. Di mana setelah kami ambil gaji melalui bank BRI baru di setorkan ke mereka, mandor ataupun ke Krani 1. Saya gak yakin pelakunya cuma mereka pasti ada keterlibatan atasan lainya. Jika tanpa ada perintah atasan mana mungkin mereka berani,jika pun tidak ada keterlibatan atasan pecat mereka karena ini salah satu mesin penghancurnya. Kasihan karyawan yang lainya biar tidak terulang lagi hal seperti ini,” harapnya.
Saat di konfirmasi manager Rambe, prihal soal uang siluman masuk ke amprah karyawan pemanen ,dirinya sangat terkejut dengan peristiwa ini.” Terima kasih bang atas inpormasinya saya akan panggil semuanya soal hal ini,” ucapnya berang,( Sut)
EDITOR : Rahmad