POSMETRO MEDAN – Memasuki masa tenang jelang pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Deliserdang, masyarakat membicarakan Money Politik ( uang suap serangan fajar) dan Cawe Cawe Aparat terkait baik Polisi, TNI, Aparatur Kecamatan hingga Aparatur Desa.
Hari ini, Bawaslu Kabupaten Deliserdang menggelar rapat kordinasi di Hotel Grand Kinaya Medan guna membahas dan memberikan penekanan untuk Kepala Desa agar menjaga netralitas dan tidak melakukan Politik uang ( Money Politik) titipan oknum Paslon untuk menyuap masyarakat yang akan menggunakan hal suara mereka memilih para Paslon.
Terkait Rakor netralitas Kepala Desa jelang Pilkada dan mencegah money politik yang digelar, Ketua Bawaslu Febriandy Ginting saat dikonfirmasi belum memberikan komentar.
Terpisah, Salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Deliserdang. M Yahya Saragih mengatakan terkait netralitas dan Money Politik jelang pencoblosan itu tidak menjadi rahasia umum lagi disetiap pemilu. Apalagi pada Pilkada saat ini. Sudah tentu ini akan terjadi, namun perlu dilakukan antisipasi agar hal ini dapat di minimalisir supaya proses pemilu yang diharapkan masyarakat itu murni tak tercederai dengan perilaku curang. Baik itu mungkin dilakukan oleh Paslon, maupun Penyelenggara bahkan bisa penegak hukum.
” Masyarakat saat ini ragu kalau terkait netralitas dari penyelenggara Pemilu terutama itu Bawaslu Deliserdang. Pada pemilu legislatif kemarin saja sudah bermasalah, tidak netral apa lagi saat ini. Besok itu putusan DKPP terkait netralitas dari Komisioner Bawaslu. Bagaimana masyarakat mau percaya dengan Netralitas Bawaslu Deliserdang yang bermasalah sebelumnya,” ujar Yahya. Minggu 24/11/2024.
Hal senada ditegaskan Hendrik Dermawan SH, Penggiat Anti Korupsi Sumut berpendapat kalau mau pemilu ini jujur dan berjalan sebagai mana harapan. Yang pertama itu aparat penegak hukum yang tergabung dalam Gakumdu.
” Gakumdu ini harus netral menjalankan tupoksi mereka dengan benar. Kalau ada yang cawe cawe dari mereka ini dipastikan proses pemilu itu tercemar dicederai. Terkait money Politik itu pasti terjadi melihat dari pengalaman pemilu sebelumnya dan proses itu melibatkan oknum perangkat desa dan Kecamatan yang diketahui oleh oknum nakal yang mestinya punya tugas menindak hal itu. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk meraup keuntungan pribadi. Jadi harapan kita untuk pilkada ini sudahlah. Ayo kita belajar dan mengajari masyarakat bagaimana berdemokrasi yang sehat,” pintanya.
Isu berkembang saat ini di masyarakat dan memunculkan keresahan dengan informasi terkait adanya uang belasan milyar yang kabarnya dititipkan oleh salah satu Tim Pemenangan Paslon Bupati pada sejumlah oknum Camat di Deliserdang. Uang belasan milyar ini nantinya akan dibagikan pada Kepala Desa dan selanjutnya akan diserahkan ke Masyarakat dengan maksud memilih salah satu Paslon tertentu. ( Wan)
EDITOR : Rahmad