posmetromedan.com – Unjuk rasa kembali terjadi di Bangladesh, para demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Mohammed Shahabuddin karena komentarnya soal mantan Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina.
Aksi protes itu diwarnai bentrokan ketika para demonstran yang berkumpul di luar kediaman Presiden Shahabuddin nekat menerobos barikade keamanan. Sedikitnya 30 orang mengalami luka-luka dalam bentrokan antara demonstran dan polisi huru-hara yang menjaga kediaman kepresidenan tersebut.
Kekuasaan Presiden Shahabuddin sebagian besar hanya bersifat seremonial, tapi dia memainkan peran penting pada puncak revolusi mahasiswa pada Agustus lalu, yang berujung lengsernya Hasina yang melarikan diri ke luar negeri.
Presiden Shahabuddin pada saat itu mengumumkan Hasina, sekutunya, mengundurkan diri pada hari dia meninggalkan Bangladesh dan kabur ke India. Pengumuman itu membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan sementara yang sekarang mengelola Bangladesh.
Namun tiba-tiba pekan lalu, Presiden Shahabuddin mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media lokal bahwa dirinya belum pernah melihat surat tertulis dari Hasina yang menyatakan pengunduran dirinya. Hal tersebut memicu spekulasi bahwa pengunduran diri Hasina tidak sah secara hukum.
Untuk memprotes Presiden Shahabuddin, para demonstran menggelar aksi di luar kediamannya di Dhaka pada Selasa (22/10). Dalam aksinya, para demonstran menuntut Shahabuddin mengundurkan diri dari jabatannya dan menuduhnya masih loyal kepada Hasina juga Partai Liga Awami yang dipimpinnya.
“Sejak unjuk rasa yang dipimpin mahasiswa menggulingkan rezim fasis, seharusnya tidak ada presiden dari rezim tersebut,” ucap pemimpin mahasiswa yang ikut dalam unjuk rasa tersebut, Faruk Hossain, saat berbicara kepada AFP.
Ratusan demonstran berusaha menerobos barikade keamanan dan menyerbu kompleks kediaman kepresidenan sesaat sebelum tengah malam.
Wakil Komisioner Kepolisian Metropolitan Dhaka, Talebur Rahman, mengatakan sedikitnya 25 personel kepolisian mengalami luka-luka dalam bentrokan dengan para demonstran.
“Sembilan orang masih menjalani perawatan. Para demonstran melemparkan batu dan menyerang mereka secara membabi-buta,” tuturnya kepada AFP.
“Situasinya sekarang sudah tenang, dan ada pengamanan yang cukup memadai di lokasi,” imbuhnya.
Sekitar lima orang lainnya menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka, dengan laporan media lokal menyebut terdapat dua jurnalis di antara korban luka yang dirawat itu.(dtk)