POSMETRO MEDAN – Ada yang menarik dari acara kegiatan Marharoan Bolon Kecamatan Dolok Pardamean , Kamis (8/8).
Dalam Kunjungan Bupati simalungun berserta rombongan tersebut menuai sorotan serta kritikan terutama sindiran masyarakat terkait akses jalan bahwa puluhan tahun tidak pernah diperhatikan.
Akses Jalan rusak yang dimulai dari Kecamatan Dolok Masagal hingga ke Kecamatan Dolok Pardamean, masyarakat menilai keadaan jalan tersebut luput dari perhatian pemerintah.
Sebelum kegiatan Marharoan Bolon tersebut digelar, sejumlah masyarakat menanam pohon pisang ditanami di tengah jalan rusak berbentuk kubangan air, merupakan bentuk aksi protes mengkritisi dan menyindir Kedatangan RHS dan Rombongan.
Pangulu Buntu Bayu Panei Raja Lekson Purba menyampaikan bahwa sangat berterima kasih kepada Ketua tim gerakan marharoan bolon dan mengucapkan selamat datang atas kunjungan Ibu Bupati mewakili Bupati Simalungun sebab tidak bisa hadir di Kecamatan Dolok Pardamean.
“Walaupun merasakan perjalanannya seperti berdangdut atau berjoget kemudian menahan kan pinggangnya sakit, karena jalannya sangat memperihatinkan,” katanya.
Aneh ketika Esron Sinaga memanggil salah satu masyarakat dan menanyakan siapa bupati. Warga mengaku tak kenal bahkan malah menunjuk Esron Sinaga.
Terlihat dari amatan masih banyak warga tak mengenal Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga.
Salah seorang warga lansia yang sudah berumur 75 tahun menuturkan, percuma mereka datang Marharoan Bolon. “Parsuma do hanami hujon lang dong gunani domma loja mata hanami tapi non ma aha pe lang dong iboan parsadarian. (Percuma kami datang hari ini namun tak ada gunanya pedahal kami sudah tua, satu harian disini tak ada dapat apa apa hanya tenaga kupon pun tak ada gemana dapat terangnya),” kesalnya.
SUMBER : Metro Daily
EDITOR : Rahmad
