Manajemen PT SPT Klarifikasi Tuduhan Pencemaran Lingkungan

oleh
Manajemen Perusahaan PT Sawit Panen Terus (PT SPT) saat mengklarifikasi tuduhan pencemaran lingkungan hidup. (sumber foto: management PT SPT)

Posmetromedan.com – Manajemen Perusahaan PT Sawit Panen Terus klarifikasi atas tuduhan pencemaran. Hal ini disampaikan langsung oleh M.Yasir selaku manajer PT SPT.

Dia mengatakan kehadiran PT SPT di kota Subusalam, Aceh, dalam rangka investasi dan memajukan perekonomian masyrakat Subusalam.

“Kita membuka lapangan pekerjaan sampai ratusan karyawan, Areal PT SPT merupakan areal yang sudah bersertifikat final (SHM) tidak mungkin ada SHM di lahan hutan, jadi narasi pengrusakan hutan itu salah besar, karena areal yang dibuka oleh PT SPT tersebut memiliki status APL (Areal Penggunaan Lain),” kata Yasir, Sabtu (11/4/2024).

Dia mengatakan tidak terdapat sungai besar di lahan Singgersing penghubung Air terjun Silangit.

Sudah hampir 2 bulan SPT tidak buka Areal hutan lagi, adapun yang buka lahan di Desa Singgersing saat ini bukan PT SPT, banyak pemain lain yang membuka lahan di daerah sekitar sana.

BACA JUGA..  Polres Langkat Didesak Guru Honorer Percepat Penyelidikan Meilisya

Ada 20% Areal SPT yang tidak dibuka yakni areal yang tetap dihutankan sebagai penyangga serta tempat hidup margasatwa.

“Sungai di lingkungan perumahan karyawan kami yakni di Pondok 1 Namo Buaya cenderung kena dampak air keruh dari hulu yang notabenenya karyawan menggunakan air ini. Sehingga kami sering tekor air bersih, artinya kami malah menjadi korban dampak kekurangan air ini,” ujarnya.

Kemudian disebutkan untuk masalah air bersih, setiap hujan air di sungai menjadi keruh, sehingga air keruh ini akan sangat subjektif bila disalahkan kepada perusahaan.

BACA JUGA..  3 Pria Dibantai, 2 Tewas 1 Sekarat

Selanjunya, Manajer Perusahaan SPT menyampaikan pihaknya rutin melakukan bantuan sosial (bansos), seperti penyaluran beras ke rumah ibadah mesjid dan gereja setiap bulan, bantuan beras saat hari raya Idul Fitri, bantuan hewan qurban sapi dan kambing saat hari raya Idul Adha serta bantuan pembuatan sumur bor di Kecamatan Sultan Daulat, yang merupakan bagian dari kepedulian PT SPT terhadap masyarakat setempat.

“Menanggapi tuntutan masyarakat terkait air keruh tersebut, PT SPT sudah meminta kepada pihak desa maupun kemukiman Batu-batu untuk mengundang PT SPT turun bersama ke lapangan untuk survey langsung terkait penyebab keruhnya air terjun Silangit-Langit dan dampak lingkungan lainnya, namun hingga saat ini undangan tersebut belum diterima oleh PT SPT.

BACA JUGA..  80 Penjahat di Medan Ditembak Polrestabes Medan Kerahkan Tim Pemburu Begal

Pihak PT SPT sama sekali tidak akan menutup mata terhadap pelestarian lingkungan dan PT SPT sangat bersedia untuk pelestarian lingkungan sejauh itu disesuaikan dengan prosedur,” tegasnya.

Pihak PT SPT menginginkan survey ke lapangan bertujuan untuk memastikan darimana, apa saja dan siapa saja yang menjadi penyebab keruhnya air terjun Silangit-Langit dan dampak lainnya, dengan maksud jika ada penanganan lebih lanjut nantinya kiranya dapat bersama-sama untuk kembali melestarikan lingkungan.

“Jika ditinjau dari sisi letak geografisnya posisi air terjun Sllangit-Langit tersebut memiliki jarak yang cukup jauh dari lahan PT SPT,” ungkap Yasir mengakhiri. (*)

Editor: Redaksi