POSMETROMEDAN.com – Wali kota Sibolga, Jamaluddin Pohan menyatakan kesedianya menjadi orang tua asuh untuk 12 anak stunting dengan merelakan gajinya selama 6 bulan ke depan. Disusul, Ketua TP PKK Kota Sibolga, Farida Hanum Siregar juga bersedia menjadi orang tua asuh untuk 10 anak stunting di Kota Sibolga.
Hal itu kata Wali Kota pada acara Publikasi Stunting dan Pelaporan Audit Kasus Stunting Kota Sibolga Tahun 2022 di Gedung Nasional, Rabu(16/11/2022).
Para pejabat dan pengusaha di Kota Sibolga juga diajak untuk menjadi orang tua asuh bagi anak yang mengalami stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu.
“Kalau bukan kita siapa lagi yang menangani masalah ini, dan kalau bukan sekarang kapan lagi,”harapnya.
Menurut Jamal, gerakan orang tua asuh yang bertugas membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak stunting diharapkan bisa mendukung upaya penurunan angka kasus stunting di Kota Sibolga.
“Kunci keberhasilan pencegahan stunting adalah di 1.000 hari pertama kelahiran (HPK), sehingga perhatian kepada ibu hamil dan balita di bawah dua tahun, baik melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif perlu terus diupayakan,”katanya.
Kepala Bappeda, Juneidi Tanjung sebelumnya menyampaikan, pengukuran dan publikasi stunting yang dikaitkan dengan laporan audit kasus stunting Kota Sibolga Tahun 2022 sebagai salah satu penilaian kinerja kepala daerah.
“Tujuannya untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggungjawab layanan dengan sektor/lembagsa non pemerintah dan masyarakat Kota Sibolga, sebagaimana amanat Perpres No. 72/2021 tentang percepatan penurunan stunting,” katanya.
Hadir di acara itu, Satgas Percepatan Penurunan Stunting Provsu Rosida Berutu, Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, perwakilan Forkopimda, Ketua TP PKK Kota Sibolga, Farida Hanum Siregar, pimpinan OPD dan undangan lainnya. (*)
Reporter : Aris Barasa
Editor: Maranatha Tobing