Uang Komite Wajib Bayar Rp 900 Ribu, Orang Tua Siswa SMA N 5 Protes

oleh

POSMETROMEDAN.com – Orang tua siswa SMA N 5 Medan protes, mengaku keberatan harus membayar uang komite Rp 150 ribu per bulan. Uang komite terhitung bulan Januari s/d Juni 2021 Rp900 ribu yang ditagih pihak sekolah yang harus dilunasi di semester genap dinilai sangat keterlaluan.

“Masa Covid 19 saat ini, siswa tidak pernah masuk sekolah malah ditagih uang komite. Ini kan buat masalah di keluarga,” ujar Lilik salah satu orang tua siswa SMA N 5 Medan dengan nada berang kepada wartawan di Medan, kemarin (27/5).

BACA JUGA..  Dua Bulan Gol Kasus Narkoba, Brigadir MSZ Meninggal Sebelum Jalani Sidang

Rasa kekecewaan Lilik terhadap kebijakan pihak SMA N 5 sangat beralasan, Dianya yang terkena dampak Covid 19 namun tiba tiba anaknya minta uang komite harus melunasi sebesar Rp900 ribu. Apalagi, saat anak nya menunjukkan isi WhatsApp grup dari wali kelas minta kepada kepada siswa agar uang komite dilunasi.

“Jangan lupa juga ingatkan orangtuamu untuk segera membayar uang sekolahmu sampai bulan 6 berhubung sebentar lagi kita akan ujian, terimakasih. Rp900 ribu totalnya,” demikian isi WhatsApp wali kelas di SMAN 5 yang di kirim ke grup WA siswa, lalu ditunjukkan Lilik kepada wartawan.

BACA JUGA..  Polda Sumut Limpahkan Berkas Ninawati Tersangka Tipu Gelap Masuk Anggota TNI-Polri ke Kejatisu

“Saya heran, kenapa di SMA N 5 Medan uang komite ditagih bayar penuh. Padahal sudah ada intruksi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada Nopember tahun lalu bahwa pembayaran iuran bulanan dari siswa akan disubsidi,” tandas Lilik.
Ditambahkan Lilik, dia pun heran sekaligus mempertanyakan peruntukan uang komite tersebut. “Kegiatan sekolah berkurang, siswa libur, status guru PNS digaji negera, lalu dikemanakan uang komite itu. Kenapa harus bayar penuh,” ujar Lilik seraya menyebut uang komite disekolah saatnya diaudit.

BACA JUGA..  Ratusan Warga Pancurbatu Minta Keadilan ke Jokowi

Ketika hal diatas hendak dikonfirmasi kepada Kepala Sekolah SMA N 5 Suprayetno belum berhasil ditemui.

Sementara itu sekretaris Disdik Sumut Alfian Hutauruk yang dikonfirmasi wartawan mengaku tidak tahu. “Ngak tahu saya pak,” jawabnya singkat. (ali)