Lepaskan Ego Sektoral, AKS Petakan dan Tetapkan Strategi Penurunan Angka Stunting

oleh
Acara Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap 2 di Aula Cendana, Lantai II, Kantor Bupati Deli Serdang, Jumat (29/11/2024).

POSMETRO MEDAN – Audit kasus stunting atau AKS diharapkan bisa menjadi sarana untuk memetakan dan menyiapkan strategi menurunkan angka stunting.

Ini disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Deliserdang, Dr Drs H Citra Effendi Capah MSP, pada Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap 2 di Aula Cendana, Lantai II, Kantor Bupati Deli Serdang, Jumat (29/11/2024).

“Kami rasa dengan adanya audit kasus sunting ini, kita bisa mengambil peran sesuai hasil diseminasi, apakah melalui intervensi spesifik yaitu penyebab secara langsung yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan atau intervensi sensitif, seperti penyedian air bersih dan sarana sanitasi yang baik,” kata Pj Sekda.

Untuk mendukung strategi tersebut, lanjut Pj Sekda, harus diawali dengan analisis lapangan dan penilaian kondisi kelompok sasaran melalui AKS.

BACA JUGA..  Rommy Van Boy Minta Dinas PUPR Relokasi Warga Tinggal di DAS

Rangkaian AKS diperlukan untuk mengetahui risiko penyebab terjadinya kasus sunting dan menganalisisnya serta memberi rekomendasi perbaikan.

“Segera kita tindak lanjuti melakukan percepatan penurunan sunting, melalui upaya intervensi spesifik dan sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, intergratif, dan berkualitas. Melalui kerjasama multisektor di daerah desa atau kelurahan dan masyarakat,” ajak Pj Sekda.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Ditandai dengan panjang atau tinggi badan di bawah standar.

“Maka dari itu, sunting ini prioritas utama. Kita harus memikirkan masa depan anak-anak, pembangunan sumber daya manusia (SDM), kesehatan dan juga untuk generasi di Kabupaten Deli Serdang. Kita tidak mau, anak-anak di Deli Serdang tumbuh dengan kekurangan, kalah dengan anak anak di luar, tidak dapat bersaing dengan segi intelegensinya. Jadi, ini perlu komitmen dan lepaskan ego sektoral demi masa depan anak-anak kita,” harap Pj Sekda lagi.

BACA JUGA..  Bangunan SMP N 2 Sei Rampah Patut jadi Sorotan Publik

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Data Informasi Gender dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Deli Serdang, Dani Rezeki ST dalam laporannya mengemukakan, AKS diperlukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kasus stunting dan menganalisanya serta memberi rekomendasi perbaikan tata laksana bagi pemerintahan daerah sebagai upaya pencegahan atau penanganan.

AKS yang dilaksanakan melibatkan atau diikuti 86 peserta dari Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Palang Merah Indonesia (PMI), USAID, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), perguruan tinggi di Deli Serdang, Ikatan Penyuluhan Keluarga Berencana, dan jajaran Kecamatan Tanjung Morawa, Beringin dan Sunggal yang menjadi lokus AKS tahun 2024.

BACA JUGA..  Tanah Disita Pemilik, Ratusan Siswa SMPN2 Galang Terusir

Turut hadir di kesempatan itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, H Khoirum Rijal ST MAP; Kepala Dinas (Kadis) P3AP2KB, Dr Dra Hj Miska Gewasari MM; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang), Dr Ir Remus Hasiholan Pardede MSi; Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Drs H Misran Sihaloho MSi; Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Drs H Amri Tambunan, dr Hanip Fahri MM Mked (KJ) SPKj, Tim Pakar Audit Kasus Stunting Deli Serdang, dan lainnya.( Wan)

EDITOR : Rahmad