POSMETRO MEDAN – Sebuah video viral di media sosial. Gerombolan debt collector ‘dipermak’ warga saat akan menarik satu unit mobil di Jalan Brigjend Katamso Medan, Jumat (01/11/2024).
Dalam video, pemilik mobil tidak terima mobilnya ditarik dan melakukan perlawanan. Akibatnya kutang si debt collector koyak-koyak.
Wajahnya juga terlihat sangat panik. Ia membuka baju dan memperlihatkan kutangnya yang sudah robek.
Usut punya usut, ternyata mobil Honda HRV tersebut sudah menunggak 3 tahun. Bukan hanya itu, nopol dan STNK juga turut dipalsukan.
“Saat itu terpantau mobil Honda HR-V putih bernomor Polisi BK 1465 QX di depan mini market Indomaret Jalan Brigjen Katamso Medan,” Kuasa hukum tim pelaksana eksekusi objek jaminan fidusia (PEOJF) Deddy Fery Iswandi Sianturi SH.
“Kemudian tim PEOJF melakukan tindakan persuasif untuk mengkonfirmasi dan mempertanyakan unit tersebut dengan menunjukkan kelengkapan surat-surat tugas mereka kepada pemakai unit,” sambungnya.
Setelah itu Tim PEOJF menanyakan mobil tersebut karena yang menggunakan sudah tidak atas nama lagi.
Ternyata setelah di cek benar mobil Honda HR-V nomor Polisi B 2587 UFV dari Lesing PT Astra Sedaya Finance diubah oleh pemakai unit menjadi BK 1465 QX. Tidak hanya itu, STNK-nya telah dipalsukan.
“Setelah dicek nomor mesin dan nomor rangka ternyata benar itu mobil adalah aset fidusia,” ucapnya
Setelah itu tim PEOJF mengarahkan wanita yang mengemudikan mobil diketahui bernama Selviani berserta dua temannya untuk ke kantor agar menyerahkan mobilnya. Namun, wanita itu tidak mau.
“Kami bawa ke kantor PEOJF untuk menyelesaikan mereka tidak mau, terus kami juga menyarankan untuk ke Polsek juga mereka tetap berkeras,” kata kuasa hukum
Kemudian Selviani dan dua temannya yang tidak ketahui identitasnya melakukan provokasi memancing masyarakat sekitar agar untuk melakukan k*k*rasan kepada Tim PEOJF.
“Wanita itu meneriaki perampok, membuat masyarakat terpancing emosinya dan melakukan pengani*y*an bersama-sama,” jelasnya
“Tim kami ditarik-tarik sampai dipukul kepala dan badanya, ada ibu-ibu juga mukul, kemudian orang yang berada disana juga ikut mukulin tim kami,” lanjutnya
Situasi semakin memanas. Masyarakat sekitar yang terprovokasi melakukan penganiayaan kepada Tim PEOJF.
Tak lama kemudian datang petugas kepolisian menggunakan mobil Patroli membawa Tim PEOJF dan kedua wanita serta pria itu untuk diselesaikan ke kantor Polisi.
Petugas kepolisian pun membawa Tim PEOJF dan beberapa wanita tersebut. Namun, saat ingin dibawa satu wanita dan satu pria berhasil kabur dengan menggunakan becak.
Kemudian seorang pria paruh baya membawa mobil yang menjadi permasalahan. Salah satu wanita yang bernama Selviani akhirnya dibawa ke Polsek juga untuk dimintai keterangan.
Akibat kejadian itu, gerombolan itu mengalami trauma dan beberapa bagian tubuhnya memar.
Laporan mereka sudah diterima Polsek Medan Kota dengan Nomor LP/B/685/ll/2024/SPKT/POLSEK MEDAN KOTA/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA.
Reporter : Tim
Editor : Oki Budimam