POSMETRO MEDAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara kembali menyelenggarakan The 5th SUMATRANOMICS 2024 sebagai flagship event yang berbentuk Kompetisi Call for Paper (CFP) dengan tujuan mewadahi karya tulis ilmiah untuk mendukung penyusunan kebijakan berbasis riset bagi pertumbuhan ekonomi Sumatra.
“Perhelatan 5th Sumatranomics tahun ini telah sampai pada acara puncak. Yakni Annual Conference yang akan menampilkan riset beserta rekomendasi terbaik dari dua kategori penulisan paper yakni Kategori Umum dan Kategori Mahasiswa,” terang Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara I.G.P Wira Kusuma dalam siaran persnya, Jumat (1/11/ 2024).
Wira Kusuma juga mengungkapkan bahwa Annual Conference 5th Sumatranomics (Sumatra Economic Summit) adalah sebagai rangkaian puncak dari perhelatan Call for Paper Sumatranomics 2024.
Dalam acara tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Arief Sudarto Trinugroho, Ka. BPS Provinsi Sumut, Ka Kantor Perwakilan LPS I, Deputi Ka. OJK Regional 5, Perwakilan DJPB wilayah Regional Sumatera, instansi Pemda terkait, ISEI, BMPD, serta civitas akademika di Kota Medan dan Tim Juri Call for Paper.
Kegiatan tersebut berlangsung sejak tahun 2024 dan ini diprakarsai oleh KPw Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara bersama KPw BI se-Sumatera guna untuk menjaring karya tulis baik dari kalangan akademisi, ekonom, maupun praktisi.
Secara umum, kegiatan ini memiliki dua tujuan utama, yakni untuk membangun ekosistem ilmiah bagi para akademisi, praktisi, dan mahasiswa di Sumatera dan berkontribusi dalam perumusan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian (research based policy) yang implementatif bagi para pemangku kebijakan dan stakeholders terkait.
Output dari kegiatan ini diharapkan dapat mendukung transformasi ekonomi Sumatera serta memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi regional untuk Indonesia maju.
Kemudian dilanjutkan penyerahan rekomendasi strategis berdasarkan hasil temuan dari finalis paper, kepada Sekda Provinsi Sumatera Utara.
Pemerataan Infrastruktur: Peningkatan akses internet, perbaikan infrastruktur jalan, jembatan, dan fasilitas untuk produktivitas sektor ekonomi.
Pemanfaatan Teknologi dan Pengembangan SDM: Penggunaan dashboard satu data untuk kebijakan berbasis data, serta pelatihan untuk peningkatan skill.
Ekonomi Hijau untuk Keberlanjutan: Pengembangan energi terbarukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus pelestarian lingkungan.
Selanjutnya, Penguatan Regulasi: Optimalisasi anggaran daerah dan sinergi dalam mendukung keberhasilan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sumatera. (ril)
Editor: Ali Amrizal