posmetromedan.com – Kabar perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin periode 2019-2024 kembali mencuat. Posisi Yasonna Laoly terancam.
Meskipun bukan pertama kalinya dilakukan, namun isu reshuffle terus menjadi perhatian publik. Informasi yang beredar, politikus dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang berada di kursi menteri dikabarkan akan didepak dari jabatannya.
Salah satu nama yang diisukan diganti yakni Yasonna Laoly yang saat ini menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham).
Presiden Jokowi pun langsung merespon kabar itu. Dia menegaskan reshuffle dilakukan jika dirinya merasa perlu untuk melakukannya. “Ya kalau diperlukan, kalau diperlukan,” kata Jokowi usia meninjau lapangan latihan PSSI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024).
Bahkan, Jokowi pun menegaskan memiliki hak prerogatif sebagai Presiden untuk melakukan reshuffle kabinet. “Saya kan udah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif itu,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus mengaku telah mendengar kabar bahwa kadernya yang berada di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan direshuffle.
Deddy menyampaikan bahwa isu pertama yang didengar adalah reshuffle Menteri ESDM, Arifin Tasrif yang merupakan menteri yang direkomendasikan PDIP.
“Nah sekarang tambah lagi info, ada namanya Pak Laoly dan Bu Bintang. Kita nggak tahu yang mana,” kata Deddy kepada wartawan, Selasa (13/8/2024).
Kendati demikian, Deddy menegaskan bahwa soal reshuffle kabinet itu merupakan hak prerogatif dari Presiden. Yang pasti, kata dia, PDIP tetap berkomitmen akan menjaga pemerintahan Jokowi sampai akhir.
“Kecuali memang merasa tidak membutuhkan lagi. Kalau tidak membutuhkan lagi itu hak prerogatifnya silakan saja. Kita nggak ada masalah, tapi kita tidak akan mundur dari komitmen kita,” ujarnya.(bbs)