Bank Indonesia Sebut Inflasi Sumut Tahun 2022 Diperkirakan 3%

oleh
Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah Sumatera Utara, Soekowardojo dalam sebuah acara mengatakan ada beberapa faktor pendorong inflasi di Sumut di tahun 2022. (Ali Amrizal/Posmetro Medan)

POSMETROMEDAN.com – Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Utara memperkirakan inflasi Sumatera Utara tahun 2022 masih dalam rentang sasaran nasional 3%±1%. Peningkatan inflasi didorong oleh meningkatnya pendapatan masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi yang didukung progress pencapaian program vaksinasi yang baik, pengurangan sejumlah insentif/diskon tarif pemerintah, dan masih berlanjutnya bansos pemulihan ekonomi nasional.

Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah Sumatera Utara, Soekowardojo mengatakan ada beberapa faktor pendorong inflasi di Sumut yakni yang pertama membaiknya daya beli masyarakat seiring dengan implementasi program vaksinasi, perbaikan kondisi lapangan kerja dan didukung oleh program bantuan sosial pemerintah.

Kedua, peningkatan permintaan dan ekspektasi masyarakat secara umum. Ketiga kenaikan cukai rokok, harga elpiji non-subsidi, dan potensi pengurangan. Keempat insentif tarif listrik pada tahun 2022. Kelima insentif PPnBM dan pelonggaran LTV kendaraan bermotor mendorong konsumsi kendaraan bermotor.

BACA JUGA..  Sambut Libur Waisak, KAI Sumut Sediakan 51.880 Tiket Kereta Api

“Kelima meningkatnya harga angkutan udara sebagai dampak pelonggaran
mobilitas dan meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan wisata. Keenam penyaluran insentif fiskal berpotensi mendorong kenaikan permintaan masyarakat,” ujarnya, Senin (31/1).

Sedangkan untuk penahan inflasi ada beberapa faktor yakni pertama inflasi komoditas volatile food yang relatif terkendali dibandingkan
tahun sebelumnya karena disertai dengan meningkatnya produksi
pangan utama dan hortikultura.

BACA JUGA..  Hari Pertama Masa Long Week End Waisak, Penumpang KA di Sumut Melonjak 9 Persen

“Kedua pulihnya rantai pasokan seiring dengan pelonggaran PPKM
secara nasional.Ketiga koordinasi dan program pengendalian inflasi TPID Sumatera Utara dan pengawasan bersama Satgas Pangan. Keempat peran aktif BUMD dan implementasi Kerjasama Antar Daerah
(KAD) untuk menjaga stabilitas harga, dan terakhir yakni kenaikan UMP 2022 di Sumatera Utara yang hanya sebesar 0,93%,” ujarnya.

BACA JUGA..  XLSMART Resmi Berdiri, Hadirkan Layanan Lebih Luas dan Konektivitas Lebih Berkualitas di Sumatera

Sedangkan pada 2022, pertumbuhan ekonomi diprakirakan meningkat ke kisaran 4,7-5,5%, sejalan dengan akselerasi vaksinasi, akselerasi konsumsi swasta dan investasi, dan tetap terjaganya belanja fiskal Pemerintah dan ekspor. (*)

Reporter: Ali Amrizal
Editor: Maranatha Tobing