POSMETROMEDAN.com – Seorang pedagang sayur, Anggara Sihaloho (60) dan pemulung, Daniel Hutagalung (28) ditemukan tewas akibat dihantam kereta api, Rabu (15/9/2021).
Anggara yang merupakan warga Dusun II, Desa Pagar Jati, ditemukan tewas di perlintasan kereta api, Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, Deliserdang. Sedangkan Daniel didapati tergeletak di perlintasan kereta api yang berada di Jalan Thamrin, Medan Kota.
Kapolsek Lubukpakam, AKP Hendri Yanto mengatakan korban Anggara pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas di lokasi tersebut. Selanjutnya, penemuan tersebut dilaporkan ke Polsek Lubukpakam.
“Kami menerima laporan terkait penemuan mayat di perlintasan rel kereta api Desa Pagar Jati sekitar pukul 07.00 WIB. Selanjutnya, kami menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” ucapnya.
Setiba di lokasi, petugas kemudian mengevakuasi mayat korban dari lokasi kejadian ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deliserdang. Selain itu, petugas juga menemukan Yamaha Jupiter BK 4681 ME milik korban tak jauh dari lokasi.
“Korban diduga tewas ditabrak kereta api. Berdasarkan catatan di kawasan tersebut melintas kereta barang tujuan Medan-Pelanakan sekitar pukul 05.00 WIB,” ucapnya.
Terpisah, tewasnya Daniel pertama kali diketahui oleh Sertu Hasmer Sirait dari petugas piket dari Koramil 04 Medan Kota. Menurut Hasmer, korban dihantam KA sekitar pukul 04.30 WIB.
Hasmer yang saat itu tengah piket mengatakan sempat melihat Daniel tidur di bawah fly over dekat rel kereta api.
“Nah, dia kan tinggal di bawah fly over ini beberapa hari ini. Kemungkinan dia mau melintas ke kamar mandi. Lalu diserempet kereta api,” katanya.
Usai terlindas kereta api, kata Hasmer tubuh korban hancur. Bahkan, beberapa bagian tubuhnya terpisah sejauh 50 meter.
“Tadi kondisinya kakinya putus dan badannya terseret jauh,” ujarnya.
Sementara itu, abang kandung korban, Bostonni Hutagalung mengaku tidak mengetahui kronologis kejadian secara lengkap. Sebab, saat itu, dirinya tidak sedang bersama adiknya yang tidur di bawah fly over di dekat rel kreta api.
Bustonni menjelaskan bahwa sehari-hari adiknya bekerja sebagai pemulung. Mereka tinggal di Jalan Yos Sudarso, Lingkungan 3, Kelurahan Glugur, Medan Barat.
“Tapi biasanya juga sering tidur di bawah fly over ini. Main-mainnya memang di sini,” ungkapnya.(bbs/ras)