POSMETRO MEDAN – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan melihat lihat parit irigasi perpompaan, yang mengairi 27 hektare (Ha) sawah di Desa Dalu X B, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.
” Peninjauan oleh menteri pangan pada Selasa kemarin adalah langkah-langkah strategis untuk memastikan kecukupan pangan menjelang puncak panen raya pada akhir Februari hingga April nanti,” ujar PJ Bupati Deli Serdang Wiriya Alrahman dalam siaran persnya dilansir Posmetro Medan. Kamis, 23/1/2025.
Untuk itu kata Wiriya, Menko Pangan meminta agar semua pihak mengoptimalkan sawah dan jaringan irigasi. Saat ini optimalisasi sawah yang ada, serta irigasi yang belum bagus.
” Menko Pangan berharap dengan adanya pompa air irigasi bisa membantu para petani di daerah tersebut. Dari yang biasanya panen dalam setahun hanya dua kali, ke depan bisa tiga kali. Selain itu, para petani juga mendapat hasil maksimal sehingga bisa lebih sejahtera,” sebut Wiriya.
Ditempat terpisah, Petani Desa Durian Kecamatan Pantai Labu mengeluhkan sumber air yang minim saat tidak musim penghujan di lahan pertanian mereka. Petani diwilayah itu umumnya mengandalkan pompa air sumur bor yang dibuat dilahan persawahan karena ada irigasi tapi tidak pernah dialiri air sampai rusak.
” Ada irigasi dibuat pemerintah tapi sampai rusak tidak ada airnya. Petani tetap juga pakai sumur bor sendiri. Ada juga dibangun bendungan Sungai Serdang proyek PUPR BWSS tapi sejak sekarang dari tahun 2021 siap tak juga ada masuk air ke persawahan warga. Bagaimana kita petani Pantai Labu ini bisa mendukung ketahanan pangan,” keluh Abdul Samin.
Abdul Samin menambahkan bahwa lahan pertanian tetap seperti biasa mereka tanami meski tidak ada program ketahanan pangan pemerintah karena bukan ada perubahan dibantu irigasi atau bantuan pupuk dan obat hama.
” Kita harap Ini jangan cuma program pencitraan seremoni pemerintah saja. Karena saat ini kami petani Pantai labu tidak punya irigasi masih mengandalkan Sumut bor kalau tak musim hujan,” pungkasnya.( Wan)
EDITOR : Rahmad