Dua Laboratorium Test Corona di Aceh Terkendala Reagen

oleh

Banda Aceh- Dua laboratorium PCR khusus yang bisa memeriksa swab pasien yang terpapar virus corona di Aceh, belum berfungsi karena tidak tersedia reagen atau cairan senyawa kimia untuk swab test. Kedua laboratorium itu berada di Universitas Syiah Kuala dan di Kawasan Lambaro.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan laboratorium itu disiapkan untuk melakukan metode PCR sebagai pembanding (second opinion) dari hasil rapid test atau tes cepat untuk hasil positif corona. Untuk mendapat reagen, kata dia, harus dipesan ke Jerman dan menunggu diproduksi.

“Labnya sudah kita punya, dua minggu lalu selesai. Tapi ada satu cairan, reagen namanya, dan itu pesannya ke Jerman. Kita sudah coba minta ke distributornya melalui Menkes, tapi tetap harus menunggu dari Jerman,” kata Nova usai meresmikan poliklinik khusus pinere, Rabu (8/4).

Laboratorium PCR dibuat agar swab pasien di Aceh yang memiliki gejala virus corona, tidak lagi dikirim ke Balitbangkes di Jakarta. Dengan melakukan tes di Aceh kerja penanganan corona jadi efisien tanpa harus menunggu Jakarta.

“Swab test masih kita lakukan ke Jakarta, begitu reagen itu datang, kita sudah punya lab PCR,” ucapnya. Lab PCR yang dimiliki Universitas Syiah Kuala diklaim mampu menguji 96 sampel dalam kurun waktu 1 jam.

Kehadiran alat itu diharapkan dapat membantu masyarakat dan Pemerintah Aceh dalam menangani wabah corona, sekaligus mempersingkat waktu tempuh pemeriksaan yang selama ini dilakukan di Jakarta.

Pemerintah Aceh juga sedang mengupayakan pengadaan tambahan alat rapid test bagi masyarakat. Khususnya bagi mereka yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Apalagi, menjelang Ramadan, diprediksi bakal banyak warga Aceh pulang kampung.

Rapid test untuk warga, lanjut Nova, untuk memetakan jumlah ODP, PDP maupun positif corona di seluruh Aceh, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di Aceh.

Jumlah pasien yang positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia per 8 April 2020 jadi 2.956 orang. Dari jumlah itu, 240 orang di antaranya meninggal dunia dan 222 pasien dinyatakan sembuh. Khusus di Aceh, data pemerintah pada hari yang sama mencatat ada 6 kasus positif corona dan 1 orang meninggal dunia.(red)