POSMETROMEDAN.com – Syahrul M.Pasaribu Bupati Tapsel periode 2010 -2015 dan 2016-2021 berharap kepada 106 Kepala Desa (Tapsel) yang baru dilantik hasil Pilkades 14 Desember 2022 yang lalu, dan Kepala Desa lainnya di Tapsel, agar ‘berlari kencang’ memberhasilkan Pembangunan di tahun 2023 ini pasca Pandemi Covid-19.
Hal tersebut diutarakannya di acara syukuran Syafrudin Siregar, Kepada Desa Sialagundi, Kecamatan Sipirok, Rabu (18/1/2023).
Syahrul juga meminta agar Syafrudin dan 105 Kepala Desa yang dilantik hari Selasa, 17 Januari 2023, segera berbenah diri antara lain, dengan menyatukan kembali masyarakat desa, yang sempat terpolarisasi akibat perbedaan pilihan pada Pilkades lalu. Yaitu dengan merangkul kompetitornya, atau calon Kepala Desa yang tidak terpilih beserta pendukungnya.
“Lupakan perbedaan dukungan, serta kembali bersatu untuk bersama membangun desa,” ucapnya.
Disebut, yang juga sangat penting bagi Kepala Desa adalah, menguasai UU No.6 tahun 2014 tentang desa dan ketentuan lain utamanya yang berhubungan dengan aturan Penggunaan Dana Desa seperti Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi No.8 Tahun 2022 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2023.
Disampaikan, dalam menyusun program melalui Musrenbangdes, yang didanai melalui APBDes, agar betul-betul yang prioritas, karena jumlah Dana Desa (DD) relatif stagnan, dan yang mungkin bertambah adalah Alokasi Dana Desa (ADD), karena bertambahnya Dana Bagi Hasil dari pemerintah atasan.
“Sebab dalam ketentuan yang berlaku mewajibkan minimal 10 persen dari DAU dan DBH dialokasikan ke ADD termasuk bagi hasil pajak dan retribusi daerah untuk Desa yang dituangkan dalam APBD setiap tahunnya,” sebutnya.
Syahrul juga mengingatkan, bahwa Kepala Desa sesungguhnya adalah pejabat Politik atau pejabat Publik di desa, karena dipilih rakyat, sama seperti dengan Gubernur, Bupati, Walikota dan Anggota DPR/DPRD yang juga dipilih rakyat. Artinya bertanggung jawab kepada rakyat yang memilih dan dipimpinnya.
“Patuhi peraturan yang berlaku dan loyal terhadap atasan. Selalu peka dan responsif terhadap suasana atau keadaan rakyat di desa,” pesan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Tapsel itu.
Dukung Masa Jabatan Kades 9 Tahun
Syahrul yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Sumatera Utara ini, mengaku setuju dan mendukung aspirasi Gabungan Organisasi Kepala Desa se-Indonesia, tentang periode masa jabatan Kepala Desa dari 6 menjadi 9 tahun.
Selama ini, peraturan memperbolehkan setiap Kepala Desa menjabat tiga periode atau 18 tahun. Sementara untuk masa jabatan 9 tahun, diusulkan dibatasi hanya dua periode saja atau tetap 18 tahun.
Hal ini menyikapi aspirasi yang disampaikan perwakilan Kepala Desa se Indonesia ke DPR RI. Yakni meminta satu periode masa jabatan Kepala Desa menjadi 9 tahun agar dituangkan dalam revisi Undang Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa.
Bapak Pembangunan Tapanuli Selatan ini berpendapat, aspirasi Kepala Desa se Indonesia itu realistis. Pertama, masa jabatan 6 tahun dinilai tergolong pendek, karena pada tahun-tahun pertama Kades terpilih masih mengkonsolidasi rakyat sebagai dampak dari Pilkades, yang bertetangga bahkan berfamili sering terjadi gesekan akibat perbedaan pilihan. Oleh karena direntang waktu tersebut, para Kades dianggap belum bisa menuntaskan rencana pembangunan desa.
Sementara dengan masa jabatan 9 tahun, para Kades punya lebih banyak waktu mensejahterakan warganya. Pembangunan desa bisa lebih efektif dan efisien karena tidak lagi terpengaruh dinamika politik akibat Pilkades.
Dengan masa jabatan yang diperpanjang 3 tahun ini, masyarakat desa akan lebih diuntungkan. Karena tidak sering lagi menghadapi suasana ketegangan dan mungkin ‘perpecahan’ akibat dinamika Pilkades.
“Yakinlah, ketegangan konflik pasca Pilkades akan lebih mudah diredam, jika masa jabatan Kades diperpanjang dari 6 menjadi 9 tahun,” jelas Syahrul Pasaribu yang juga pendiri sekaligus Ketua Dewan Pakar BKMT Tapsel.
Ketua Dewan Penasehat KAHMI Tapsel ini menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir apabila dalam masa perjalanan kepemimpinan Kades terjadi hal-hal buruk yang tidak diingini.
Terdapat peraturan Kementerian yang dapat memberhentikan Kepala Desa yang kinerjanya sangat buruk atau tidak memenuhi syarat lagi sebagai Kepala Desa. Warga desa tidak perlu menunggu sampai 9 tahun untuk pergantian Kepala Desa tersebut apabila hal itu terpenuhi.
“Ada mekanisme bahwa Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden, berhak memberhentikan Bupati atau Wali Kota ketika kinerjanya sangat buruk. Nah, kalau Bupati dan Wali Kota saja bisa diberhentikan ditengah jalan, tentu Kepala Desa juga bisa,” jelasnya.
Pada kesempatan itu Syahrul Pasaribu menceritakan, Syafruddin Siregar atau Kepala Desa Sialagundi yang dilantik pada Selasa (17/1/2023) ini, memiliki berperan pada proses berdirinya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia (IC) Tapsel.
“Pada Pilkades tahun 2016, beliau tidak terpilih dan baru sekarang terpilih kembali. Ternyata sangat besar hikmah di balik itu, adinda Syafruddin setelah tidak terpilih saya minta kepada Kemenag Tapsel ketika itu dijadikan staf di MAN IC sehingga bisa lebih fokus untuk turut membantu pembangunan MAN IC Tapsel di Tor Simago-mago Sipirok,” jelasnya.
Atas kembali terpilih dan dilantiknya Syafruddin Siregar Kepala Desa Sialagundi bersama 105 Kepala Desa lainnya, Syahrul mengucapkan selamat sekaligus meminta jalankan amanah rakyat itu dengan sebaik mungkin.
“Saya yakin, kalian berkemampuan untuk itu,” ujarnya.
Menyahuti itu, Kepala Desa Sialagundi Syafruddin Siregar dalam sambutannya berterimakasih atas kehadiran Syahrul Pasaribu. Baginya, Syahrul Pasaribu sosok seorang guru sekaligus orangtua dan pembimbing yang tak pernah lelah memberi wejangan dan pembelajaran, sekaligus yang mendorongnya agar ikut dalam Pilkades yang lalu.
“Tadi malam, beliau kirim pesan ucapan selamat melalui WA. Saya meneleponnya dan sekaligus mengundangnya, serta cerita kami berkembang hingga beliau berjanji datang ke acara syukuran ini,” ucapnya sembari menyebut peran Pak Syahrul yang begitu besar dalam pembangunan MAN IC serta pengembangan Tor Simago-mago Sipirok sebagai Objek Wisata, dan mengatakan pagi sebelumnya telah datang 30 orang pegawai dan guru MAN IC Tapsel pada acara syukuran itu.
Kepada Syahrul dan tokoh masyarakat serta warga, ia berjanji akan memimpin dengan konsep kebersamaan, kolaborarif dan sinergitas.
“Tidak ada pengelompokan akibat dinamika Pilkades, semua bersatu untuk Sialagundi yang lebih maju sebagaimana yang diharapkan Pak Syahrul,” ujarnya.
Dukungan
Acara syukuran ini turut dihadiri Mangaraja Tenggar, tokoh adat Tapsel di Sipirok. Ia menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan Syafruddin Siregar sebagai Kepala Desa Sialagundi.
“Berbuatlah sebagai pemimpin yang adil. Pilkades sudah berlalu dan Syafruddin adalah Kepala Desa seluruh masyarakat Sialagundi. Rajut kembali kekompakan yang sempat tercerai berai,” tegasnya.
Kepada Syahrul Pasaribu, juga mengucapkan ribuan terimakasih. Karena meskipun tidak menjabat Bupati lagi, tetapi masih peduli pada rakyat dan pembangunan di Tapsel.
“Kami menjadi saksi sejarah bagaimana majunya pembangunan Tapsel di segala sektor pada 15 Kecamatan, sepanjang 10 tahun babere (keponakan) menjadi Bupati Tapsel, seperti memindahkan Ibu Kota dan pusat Pemerintahan dari Padangsidimpuan dengan membangun pusat Perkantoran Pemkab Tapsel, yang terpusat dan terintegrasi lengkap dengan Kebun Raya dengan fasilitas Menara Pandang, dan Guest House serta Mesjid Agung Syahrun Nur di Sipirok ini, termasuk menjadikan Sialagundi, Kecamatan Sipirok menjadi tuan rumah MTQN Tingkat Kabupaten ke-49 tahun 2017 yang berlangsung sangat sukses ” ujarnya
Karena itu pulalah masyarakat Tapsel selalu rindu kehadiran sosok Syahrul ditengah masyarakat, sehingga menyatakan siap mendukung dan memperjuangkan politisi Partai Golkar tersebut menjadi anggota DPR RI lewat Pemilu 2024 mendatang.
“Bere, Syahrul. Kami saksi bagaimana Tapsel yang dulu dijuluki Tak Pernah Selesai ini bisa kamu ubah menjadi “Tak Ada Persoalan Selalu Lancar” sebagaimana juga diutarakan Mantan Ketua MUI Tapsel (Alm) Al Ustadz H.Qosim AR Nasution. Sudah banyak pembangunan yang Monumental yang Syahrul torehkan, tentu tidak mungkin bisa tuntas secara keseluruhan karena disatu sisi membangun infra struktur di 15 kecamatan, bersamaan dengan memindahkan Ibu Kota dan membangun perkantoran Bupati di Sipirok serta membangun sosial kemasyarakatan disisi lain. Karena itu tidak akan bisa memuaskan semua orang, akan tetapi sudah kamu berikan yang terbaik buat Tapsel. Karenanya yakinlah, kami mendukung cita-citamu agar di masa mendatang itu bisa terwujud. Kami sangat rindu lanjutan sentuhan pembangunan darimu, bere,” jelas Mangaraja Tenggar.
Sebelumnya, Abdussalam tokoh agama yang juga tokoh masyarakat Sialagundi juga menyampaikan dukungan terhadap kepemimpinan Kepala Desa Syafruddin Siregar. Juga dukungan untuk terwujudnya Syahrul Pasaribu menjadi anggota DPR RI.
“Kami sudah melihat dan merasakan kepedulian pak Syahrul kepada Tapsel dengan pembangunan selama dua periode Bupati Tapsel, terkhusus kami rakyat di Sipirok seperti meningkatkan jalan Bulumario ke Aek Nabara Marancar (sebelum bagian dari ruas jalan propinsi), jalan Situmba ke Batangtura Julu batas Kecamatan Angkola Timur, membuka jalan serta mengaspal jalan Simaninggir-Paran Padang-Pining Nabaris dan Sampean ke Batuhorpak Kecamatan Arse dan lainnya, tentu belum sempurna secara keseluruhan.
Sedang dibidang sosial keagamaan sambungnya, Syahrul berinisiatif memberikan tali asih kepada guru BTQ (Baca Tulis Al Qur’an), najir mesjid, imam mesjid, bilal mayit, guru pesantren, P3N, guru sekolah minggu (bagi umat kristiani) yang sudah berlangsung selama sekitar 9 tahun dan diakhir periodenya ditahun 2021 juga memberikan tali asih kepada tokoh Adat di Desa dan Kelurahan yang jumlah seluruh penerimanya sudah ribuan orang.
“Beliau bukan tipe pemimpin yang sombong, tetapi rendah hati dan selalu berada ditengah rakyat,” tegas Abdussalam.
Turut hadir di acara syukuran itu para harajaon, hatobangon, alim ulama, mahasiswi UIN Syahada yang sedang KKL, tokoh pemuda dan masyarakat lainnya. (*)
Reporter: Amran Pohan
Editor: maranatha Tobing