DPRD Medan Dukung Belajar Tatap Muka 

oleh

POSMETROMEDAN.com – Ketua Komisi II DPRD Medan Surianto SH, setuju dan mendukung wacana Wali Kota Medan Bobby Nasution yang akan memberlakukan sekolah tatap muka Juli mendatang.

Katanya, saat ini pihaknya sedang menyiapkan petunjuk teknis (juknis) dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan, terkait persiapan tersebut.

“Ya saya sangat yakin dan mendukung keoptimisan pak Wali Kota Medan. Karena kami semalam juga sudah diskusi juga sama Dinas Pendidikan Kota Medan terkait itu. Jadi yang kami diskusikan itu tentang mekanisme dan petunjuk teknisnya tentang persiapan sekolah tatap muka ya,” katanya, Kamis (3/6).

BACA JUGA..  Pemko Usulkan TPA Regional di Telun Kenas

Pria yang akrab disapa Butong ini menyebut, salah satu juknis yang sedang menjadi pembahasan yaitu mengenai gelombang pelajar yang bisa ikut serta belajar tatap muka. Misalnya satu kelas berisi 40 orang dipecah menjadi tiga atau dua kelompok dan gelombang.

“Jadi, jumlah satu kelas itu dibagi dua dan dibuat gelombang untuk mengikuti belajar tatap muka. Misalnya gelombang pertama dibuat belajar tatap muka selama seminggu, kemudian gelombang berikutnya di minggu kedua. Jadi ini terus bergantian gelombangnya,” terangnya.

BACA JUGA..  Bahrumsyah Apresiasi Pemko Raih Piala Adipura Tahun 2023

Tidak hanya itu, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Medan ini menyebut bahwa Komisi II DPRD Kota Medan sudah merancang teknis dan petunjuk teknis dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan menyangkut penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

“Jadi, protokol kesehatan itu harus tetap ketat bila belajar tatap muka dimulai. Baik pada tenaga pendidik atau guru maupun pelajar atau muridnya juga. Baik dalam mematuhi protokol kesehatan memakai masker dan mencuci tangan serta menjaga jarak,” jelasnya.

BACA JUGA..  Komandan Kapal Perang Prancis FNS  Vedemiaire Bangga Bisa Berlabuh di Pelabuhan Belawan

Dalam kesempatan ini, Butong berharap vaksinasi 19.000 guru di Kota Medan cepat selesai dan belajar tatap muka cepat diselenggarakan dan jangan hanya berhenti di 11.000 guru saja.

“Kalau sudah selesai semua vaksinasi guru, kan belajar tatap muka pun cepat diselenggarakan. Karena, kasihan juga nanti pada anak-anak sekolah ini, yang kurang bersosialisasi kepada teman-teman sekolahnya. Bahkan kasihan juga pada sebagian anak-anak yang tidak tahu menahu teman sekolahnya karena sudah lama tak belajar tatap muka,” pungkasnya.(bdh/ali)