SIANTAR | MU- Jabatan Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtauli Kota Siantar di pangkuan Badri Kalimantan selama 2 periode, terhitung April 2018 mendatang akan berakhir. Siapakah kandidat kuat bakal menjabat selanjutnya?.
Hasil penelusuran posmetromedan.com di internal pegawai PDAM Tirtauli, nama Paruhum Siregar yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Tirtauli, mencuat ke permukaan. “Benar kali itu. Terlepas dulu masalah kemampuan ya. Tapi nama Pak Dirtek (Paruhum) paling kencang kedengarannya. Dia calon tunggal dari internal kami,” ungkap seorang pegawai PDAM nama sengaja dirahasiakan.
Pria yang mengaku dekat dengan Acong (sapaan akrab Paruhum) ini bahkan percaya, skenario apa saja diterapkan dalam penjaringan nanti, kursi dirut tak bakal berpindah ke tangan orang lain. Kepiawaian Acong dalam berkomunikasi serta relasi yang mumpuni, membuat kepercayaan kalangan pegawai menguat, bahwa Aconglah yang bakal merebut kursi dirut pada saatnya tiba nanti. “Tak semua (pegawai) memang bisa terima dengan kepemimpinannya. Biasalah soal itu. Tapi kalau lah Pak Dirtek naik jadi dirut, semua kan harus bisa menerima,” kelakar pejabat setingkat kabag ini menambahkan.
Sementara pegawai lain yang berhasil ditemui posmetromedan.com menambahkan, secara konkrit peluang Acong menduduki kursi dirut memang sangat tinggi. Lagi-lagi karena berasal dari internal PDAM. “Soal pengalaman tak kita ragukan karena beliau memang pegawai PDAM sejak dulu. Paham betul dia soal pam ini. Soal syarat administrasi sebagai dirut juga saya yakin 100 persen, Pak Dirtek sudah memenuhi. Bila ada calon lain dari luar PDAM berani bersaing, pasti sulit menandinginya kalau dilakukan sleksi. Bukan mengada-ngada. Inilah konkritnya,” prediksi pria paruh baya ini.
Terpisah, mantan anggota Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Tirtauli Kota Siantar, Ir Bonatua Pospos, mengakui peluang Acong secara konkrit sangat besar untuk menduduki kursi dirut karena yang bersangkutan berasal dari internal PDAM. “Paling tidak, beliau (Acong) lebih memahami seluk beluk PDAM itu. Pengalamannya terujilah kira-kira,” ujar Bonatua, Senin (22/1/2018) pagi.
Tapi begitu pun, Bonatua tak bisa menafikkan selain sisi konkrit, ada sisi abstrak yang tak kalah penting untuk dipenuhi seseorang agar mulus menduduki kursi Dirut PDAM Tirtauli. “Zaman dulu saya sebagai dewas, justru sisi abstrak itu penentu paling utama dalam pengangkatan Direksi PDAM Tirtauli. Jadi tak cukup sisi konkrit saja menjadi acuan,” ungkap Bonatua. Sayangnya, ketika didesak mengurai sisi abstrak yang dimaksudnya, Bonatua menolak dengan alasan etika. “Tak etislah kita sebutkan,” tutupnya. (Ung)